Inspiratif, Aprison Petani Muda Asal Jangkat Timur Sukses Jadi Pebisnis Biji Kopi Robusta
Aprison sosok pengusaha muda asal Jangkat Kabupaten Merangin, Jambi, yang ingin menduniakan Kopi Robusta khas Jangkat--
"Pada 2014, saya kembali membangun bisnis dengan mencoba bisnis kayu manis, perlahan mulai maju dan merambah bisnis biji kopi Robusta. Hingga berjalan waktu mulai menanjak, hingga tahun 2016. Tapi diujung tahun 2016 bisnis saya kembali hancur dan semua habis," ujarnya.
Aprison tahun itu merugi hingga mencapai Rp800 juta lebih, semua harta terjual seperti mobil, semua ludes. Musibah pun datang silih berganti, salah satunya mengalami kecelakaan mobil truk yang dibawanya mengirim barang ditabrak suami isteri hingga meninggal dunia.
BACA JUGA:Terkait Pemotong Tunjangan TPP P3K di Kota Bekasi, Tri Adhianto : Nanti Ketua TAPD Beri Penjelasan
Ditengah kesulitan ekonomi, musibah pun mendera Ia pun harus bertanggung jawab atas kecelakaan yang dialami di Lampung Timur, dia berhutang hingga ratusan juta. Namun prinsip ulet, tak putus asa tetap dipegang.
"Saat terpuruk, saya kembali ke basic bertani membuka lahan baru, hingga tidur di kebun berbulan-bulan. Tapi kondisi itu, saya tetap fokus mencari peluang sambil mencicil hutang dari hasil bertani," papar Aprison.
Prinsip ulet, jeli melihat peluang tak membuatnya sulit berkembang dan kembali mencoba jalur bisnis.
BACA JUGA:Terkait Dualisme, Kemungkinan Pengelolaan Pasar Jatiasih Diambil Alih Pemkot Bekasi
Bermodalkan pengalaman jatuh bangun membuatnya cepat beradaptasi hingga tahun 2020 kembali mencoba jual beli rempah kayu manis yang melimpah di wilayah kelahirannya daerah Jangkat Timur.
Sambil berjalan waktu masuk perlahan dari bisnis jika beli kayu manis, Aprison kembali merambah bisnis biji kopi Robusta khas Jangkat.
BACA JUGA:Gubernur Sudah Tetapkan Kepala BP Cekban, Kepala Daerah Bandung Raya Duduk Satu Meja
"Jatuh bangun dalam bisnis, adalah hal biasa. Jangan sampai kegagalan itu membuat kita terpuruk, karena dalam bisnis, ditipu, merugi dan bangkrur hingga ke titik nol, adalah hal biasa dalam menekuni dunia usaha. Itu adalah proses, nikmati saja, "ungkap Aprison.
Menjadi anak petani dibesarkan di tengah mayoritas penduduk sebagai petani tidak sulit baginya untuk mencari relasi dan dekat ke petani. Prinsip dasar, hidup di tengah mayoritas petani kopi, bahan baku hasil bumi melimpah tapi terkendala pada pemasaran.
"Wilayah Merangin terutama di tiga Kecamatan meliputi Jangkat, Jangkat Timur, dan Lembah Mesurai ini dikenal sebagai penghasil komoditas kopi Robusta. Banyak orang dari luar daerah seperti Lampung, Palembang hingga Meda, masuk untuk membeli komoditas kopi khas Jangkat,"Jelasnya.
BACA JUGA:KPK Tangkap Paut Syakirin, Pengusaha Penyuap Anggota DPRD Jambi
Sebagai putra asli Jangkat, Aprison mengaku tertantang, dia pun mengatakan sebagai putra daerah kenapa tidak bisa mengambil kepercayaan petani. Hingga dia pun mencoba mendekati petani atau pun 'toke' istilah bagi tengkulak yang membeli komoditas dari petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: