Tragis, Pemilik Usaha Galon Isi Ulang di Semarang Jadi Korban Mutilasi dan Potongan Tubuhnya Dicor
pemilik usaha isi ulang air galon di Semarang jadi korban mutilasi, polisi saat melakukan olah TKP pada Senin 8 Mei 2023--
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Warga Tembalang, Semarang tepat di jalan Mulawarman Raya dihebohkan dengan penemuan mayat korban mutilasi yang dicor dibawah tempat isi ulang air galon.
Kejadian tersebut mirip dengan dua mayat wanita yang di kubur dan di cor dibawah tangga dalam rumah di kawasan Bekasi Utara, Kota Bekasi beberapa waktu lalu. Bedanya di Semarang mayat laki-laki dikubur lalu di cor di dekat usaha pengisian air galon isi ulang.
Mayat pria yang di cor tersebut sebelumnya telah dimutilasi pelaku.“Setelah digali untuk dievakuasi, korban diduga dimutilasi sebelum dicor beton,”ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
BACA JUGA:PKS Daftarkan 120 Bacaleg Ke KPU Jawa Barat Untuk Ikut Serta Kontestasi POLITIK 2024
Menurut dia, tubuh korban ditemukan dalam empat bagian, yakni dipotong tangan kanan, kiri, serta kepala.
Dari hasil pemeriksaan polisi diketahui bahwa korban bernama Irwan Hutagalung yang merupakan pemilik tempat isi ulang air tersebut.
BACA JUGA:Tak Sesuai Ketentuan, Operasional Tambak Udang di Batam Dihentikan
Saat ini telah memeriksa saksi-saksi, termasuk keluarga korban. Selain itu, menurut dia, penyidik masih mendalami kemungkinan adanya barang berharga milik korban yang hilang.
Sebelumnya, sesosok jasad pria yang diduga korban pembunuhan ditemukan tak bernyawa dengan kondisi dicor beton di sebuah tempat pengisian ulang air di Jalan Mulawarman Raya, Kota Semarang, Senin kemarin.
Korban pertama kali ditemukan setelah adanya laporan masyarakat yang curiga dengan kondisi tempat usaha isi ulang air yang tutup beberapa hari terakhir dan tercium bau menyengat di sekitarnya.
BACA JUGA:PKS Daftarkan 50 Bacaleg ke KPU Kota Bekasi, Kuota Perempuan Lebihi Ketentuan
Peristiwa tragis itu pertama diketahui oleh istri korban, Yunita, yang datang ke toko mencari suaminya karena empat hari tak pulang.
"Saat itu toko dalam keadaan tertutup dan terkunci. Yunita kemudian menghubungi warga yang tinggal di belakang toko, yang juga pemilik lahan tersebut,"jelas Kapoltabes.
Saat toko dibuka paksa, bau tak sedap langsung terendus. Begitu disisir isi toko, terdapat sebuah gundukan cor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: