PMII Nilai Disnaker Gagal Penyerapan Tenaga Kerja
DEMONTRASI: Mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Pelita Bangsa kembali menggruduk Pemkab Bekasi atas gagalnya kinerja Disnaker menyerap tenaga kerja lokal, Kecamatan Cikarang Pusat, Jum'at (25/08). -HARIPAN/KARAWANG BEKASI EKSPRES-
CIKARANG PUSAT- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Universitas Pelita Bangsa kembali menggruduk Pemkab Bekasi atas gagalnya kinerja Disnaker menyerap tenaga kerja lokal, Kecamatan Cikarang Pusat, Jum'at (25/08).
Dalam aksi lanjutan kedua ini PMII Universitas Pelita Bangsa menilai sampai saat ini kinerja Disnaker dan Pj Bupati masih belum maksimal dalam menangani beberapa permasalahan yang ada di Kabupaten Bekasi seperti pencemaran lingkungan hidup, kemiskinan yang besar serta pengangguran yang semakin meningkat.
Kordinator Aksi, Fathur mengatakan, sebelumya pihaknya sudah melakukan aksi demonstrasi tapi masih belum ada tanggapan yang baik dari PJ Bupati Dani Ramdan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, sedangkan masalah seperti pencemaran lingkungan hidup ini sangat urgent untuk di tangani sesuai sesuai dengan UU Nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup.
BACA JUGA: Didemo Pengangguran Kabupaten Bekasi, Kadisnaker Ngaku Penyerapan Naker Masih Minim
"Seperti yang sudah kita ketahui di wilayah Cikarang Utara khususnya kali Cilemah Abang sangat tercemar dan airnya sangat kotor, apalagi banyak masyarakat yang menggunakan air kali kotor tersebut untuk kebutuhan sehari-hari dan ini sangat jelas bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat". Belum lagi persoalan penganguran dimana sudah jelas Kabupaten Bekasi memiliki kawasan industri terbesar se-Asia tenggara namun itu semua tidak menjadi solusi untuk meminimalisir pengangguran yang ada karna dari data yang di dapat sekitar 203.000 orang masih belum dapat terdistribusi ke perusahaan yang ada," katanya.
Menurut dia, oleh karena itu PMII juga mendesak kepada PJ Bupati untuk segera merestrukturisasi dan mengevaluasi disnaker Kabupaten Bekasi. Terutama pada bidang penempatan kerja karena di duga tidak mampu dalam bekerja.
BACA JUGA: PMII STAI HAS Cikarang Gembleng Kader Relevan dengan Tuntutan Zaman
"Salah satu faktor tingginya angka kemiskinan juga disebabkan karna besarnya angka pengangguran, apalagi data kemiskinan terus update saat ini sekitar ada 202.700 jiwa dan data miskin ekstrem sekitar 3.961 jiwa, apalagi dibalik tingginya angka kemiskinan baru baru ini PJ Bupati malah berfoya-foya dengan membeli mobil baru seharga 2M yang berasal dari APBD," Ujar Risma selaku Ketua Komisariat PMII Universitas Pelita Bangsa.
Pada aksi tersebut terjadi gesekan antara aparat kepolisian dan massa aksi PMII, serta terjadi tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian yang mengakibatkan salah satu kader PMII Univeritas Pelita Bangsa sempat mengalami kehilangan kesadaran.
"Kami mengecam keras tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian terhadap kader PMII Pelita Bangsa dan kami akan bersurat ke Polres Metro Kabupaten Bekasi atas tindakan tersebut, agar kedepannya menjadi bahan evaluasi aparat kepolisian dalam menjaga aksi demonstrasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yaitu memberi perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat bukan pemukulan dan penendangan," ucapnya.
BACA JUGA: Tolak Raperda Ketenagakerjaan, Buruh Geruduk Disnaker
Dalam pengawalan isu tersebut PMII akan terus mengawal sampai masyarakat benar-benar merasakan perubahan yang baik. "Kami pastikan PMII terus bergerak mengawal permasalahan yang terjadi saat ini, dan kami juga meminta Pj Bupati untuk mundur dan kembali kedalam habitatnya karna telah mandul dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya," tutup Risma. (har)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: