PK PMII Ubhara Jaya Bekasi Aksi, Pertanyakan Kejelasan Dana Hibah dan Pemilihan Ketua KPAD

PK PMII Ubhara Jaya Bekasi Aksi, Pertanyakan Kejelasan Dana Hibah dan Pemilihan Ketua KPAD

PK PMII Ubhara Jaya Bekasi Aksi, gelar aksi di Plaza Pemkot Bekasi pertanyakan kejelasan dana hibah dan Pemilihan Ketua KPAD Kota Bekasi Rabu 13 September 2023--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Giliran puluhan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Univ. Bhayangkara Jakarta Raya (PK. PMII UBHARA JAYA BEKASI) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintahan Kota Bekasi, Rabu 13 September 2023.

Mahasiswa PK PMII Ubhara Jaya Bekasi tersebut menggelar aksi terkait ketidakjelasan Dana Hibah Periode 2021-2022 dan tidak transparannya pemilihan Ketua KPAD Kota Bekasi. Mereka mendesak Wali Kota Bekasi untuk mengevaluasi SK KPAD 2023-2028.

"Kami menduga Tim Pansel tidak independent dan tidak patuh terhadap PERWAL 28A Tahun 2018 tentang Administrasi Calon Ketua KPAD. Tidak hanya itu,"ungkap  Fauzi koordinator aksi dalam orasinya, Rabu  (13/9/2023)

BACA JUGA:FKUB Bekasi Disebut Tak Transparan Terkait Dana Hibah, Ketua: Setiap Tahun ada Laporan dan Audit

Mereka juga mendesak KPAD untuk mentransparankan Dana Hibah 2021-2022 yang harus dipertanggung-jawabkan dan terindikasi adanya dugaan bagi-bagi kue dalam prosesi Dana Hibah tersebut.

Pendemo juga meminta kepada Tim Pansel untuk transparansi terkait prosesi pemilihan KPAD Kota Bekasi Tahun 2023-2028.

BACA JUGA:Fungsi Pengawasan DPRD Kota Bekasi Disebut Mandul, Daya Kritis Hilang Biarkan Mutasi Ugal-ugalan Terjadi

"Terdapat dugaan dana hibah ratusan juta yang masuk ke KPAD Kota Bekasi dan tidak ada transparansi dari internal KPAD untuk apa dana hibah tersebut digunakan" ujar Fauzi.

Tak hanya itu, massa juga mendesak Tim Pansel untuk bertanggung jawab atas kecacatan dalam administrasi dan menuntut Walikota Bekasi untuk mengevaluasi SK KPAD 2023-2028.

BACA JUGA:Kota Bekasi Dikepung Demo, Puluhan Mahasiswa Minta Kadis BMSDA Diganti

"ini suatu bentuk kekecewaan kami terhadap KPAD yang seharusnya menjadi lembaga yang membentuk generasi yang lebih baik, namun di dalam pemilihannya dapat kecacatan dan dugaan lainnya" ujar Tiar dalam orasinya.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: