Berawal Dari Sampah menjadi Skincare: Potensi Kulit Biji Kakao dalam Industri Kecantikan

Berawal Dari Sampah menjadi Skincare: Potensi Kulit Biji Kakao dalam Industri Kecantikan

Nisrina Nazhifa Az-Zahra & Elazmanawati Lembong--karawangbekasi.disway.id

Penulis: Nisrina Nazhifa Az-Zahra & Elazmanawati Lembong

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pernahkah Anda berpikir bagaimana cara pengolahan cokelat yang beredar di pasaran? Tahukah Anda dalam  pengolahannya, terdapat hasil samping yang seringkali  menumpuk menjadi limbah karena tidak dimanfaatkan dengan baik? Dalam pengolahannya, kakao seringkali hanya memanfaatkan 10% dari berat total buahnya. 

Indonesia merupakan produsen kakao terbesar setelah Pantai Gading dan Ghana. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2022 produksi kakao di Indonesia mencapai sekitar 650,6 ribu ton (Badan Pusat Statistik, 2023), dimana semakin tingginya produksi kakao, maka limbah yang dihasilkan juga akan semakin banyak. Salah satu limbah hasil produksi kakao adalah kulit biji kakao. kulit biji kakao merupakan bagian kulit tipis yang teksturnya lunak, dan biasanya terkandung sekitar 10% - 17% dalam total berat biji kakao (Rojo-poveda et al., 2020). 

Biasanya, limbah kulit biji kakao dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk (Langkong et al., 2019), padahal kandungannya yang kaya akan senyawa aktif memiliki potensi untuk memberikan manfaat yang luar biasa bagi kulit.

BACA JUGA:Bikin Takut! Biawak Raksasa Masuk ke Dalam Rumah Warga, Tim Damkar Karawang Evakuasi

Kulit biji kakao memiliki kandungan serat pangan yang tinggi, Kandungan lainnya antara lain adalah senyawa bioaktif seperti polifenol, flavonoid, tanin, methylxanthines yang memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikroba (Agudelo et al., 2021). Menurut Agudelo et al. (2021), kulit biji kakao merupakan produk sampingan kakao yang kaya akan methylxanthines dibandingkan produk samping lainnya, karena adanya proses migrasi dari biji ke kulit saat proses fermentasi. 

Methylxanthines yang merupakan senyawa alkaloid dan terdiri dari kafein, teobromin, serta teofilin juga seringkali digunakan untuk mengurangi peradangan serta meningkatkan sirkulasi darah. 

Selain itu, terdapat senyawa Antioksidan dalam kulit biji kakao yang berfungsi membantu melindungi kerusakan kulit akibat radikal bebas seperti penuaan dini yang terlihat dengan munculnya kerutan dan garis halus, sedangkan flavonoid dan tanin dapat berpotensi untuk mengurangi peradangan kulit dan kemerahan (Sánchez et al.,2023). Penggunaan kulit biji kakao ke dalam skincare akan dilakukan dengan mengekstraknya terlebih dahulu. Ekstrak kulit biji kakao yang mengandung senyawa aktif ini akan dapat menjaga kulit agar selalu terhidrasi, lembut, dan kenyal.

Kulit biji kakao dalam industri kecantikan dapat diaplikasikan ke berbagai macam produk seperti lotion, masker wajah, sabun, cream mata, dan scrub eksfoliasi. Manfaat penambahan ekstrak  kulit biji kakao ini dapat  berfungsi memberikan  hidrasi pada kulit, mengurangi radang dan kemerahan, memberikan efek menenangkan, mengencangkan kulit, mengurangi kerutan, meningkatkan sirkulasi darah, membantu membersihkan pori-pori, hingga mengangkat sel kulit mati yang menumpuk di wajah. Kafein sebagai cream mata akan bekerja dengan meningkatkan sirkulasi darah untuk mengurangi penumpukan cairan yang ada di mata.

BACA JUGA:Komplotan Pencuri Tiang Kabel Optik di Bekasi Kepergok dan di Tangkap Warga, Satu Pelaku Diduga Oknum Polisi

Pemanfaatan kulit biji kakao dalam industri kecantikan tentunya tidak hanya bermanfaat bagi kulit, tetapi juga merupakan salah satu langkah positif terhadap keberlanjutan lingkungan dengan memanfatkan limbah yang tidak dimanfaatkan dengan baik. 

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan kulit biji kakao dalam industri kencantikan merupakan salah satu  langkah  positif untuk  menaikkan nilai  jual  limbah  kulit  biji  kakao  menjadi  produk berharga. Kandungan bioaktifnya yang kaya akan manfaat untuk kulit menjadikan limbah kulit biji kakao memiliki potensi yang memungkinkan untuk digunakan ke berbagai bidang, salah satunya skincare. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mencoba produk kecantikan dari limbah kulit biji kakao? ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: