Ramai Dibahas di X Jokowi Diduga "Main Klenik", Disebut Selalu Ambil Keputusan di Hari Weton

Ramai Dibahas di X Jokowi Diduga

Ramai Dibahas di X Jokowi Diduga "Main Klenik", Disebut Selalu Ambil Keputusan di Hari Weton-(Foto/menpan.go.id)-

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Menjelang keputusan DPR RI terkait RUU Pilkada yang dianggap akan menguntungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), perhatian publik mulai mengarah pada dirinya. Setelah keputusan tersebut memicu kontroversi, ramai dibahas Jokowi didgua main klenik.

 

Kontroversi ini muncul ketika sebagian masyarakat yang tidak setuju dengan keputusan DPR RI mencoba 'melawan' presiden melalui jalur klenik. Pada saat yang bersamaan, masyarakat juga mulai memperhatikan bahwa ada satu hari yang tampaknya dianggap spesial oleh Presiden Jokowi.

 

Publik kemudian menyadari bahwa Jokowi jarang atau bahkan hampir tidak pernah menginjakkan kaki di Kediri. Hal ini dihubungkan dengan mitos kutukan Jayabaya yang dipercayai oleh sebagian orang.

 

Berikut adalah beberapa tindakan Jokowi yang diduga terkait dengan praktik klenik.

BACA JUGA:Ramai Erina Gudono Unggah Stroller Mima Seharga Rp20 jutaan, Ini Spesifikasinya!

 

Mengganti Nama

 

Awalnya, orangtua Jokowi memberi nama Mulyono. Namun, nama tersebut kemudian diubah menjadi Joko Widodo. Alasannya karena Jokowi sering sakit-sakitan saat masih kecil. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, ada fenomena yang disebut kabotan jeneng, di mana nama yang terlalu 'berat' bagi seorang anak bisa membuatnya sakit.

Nama yang berat tersebut biasanya dikaitkan dengan arti dari nama yang diberikan.

Proses pergantian nama ini biasanya sederhana, cukup dilakukan di kantor pencatatan sipil, namun ada kepercayaan bahwa pergantian nama harus dilakukan pada 'hari baik' yang diyakini oleh masyarakat.

 

Mengambil Keputusan di Hari Rabu Pon

 

Publik juga memperhatikan weton Jokowi, yaitu Rabu Pon. Weton adalah sistem penanggalan Jawa yang memunculkan keyakinan tentang hari baik dan hari buruk.

Jokowi terlihat sering mengambil keputusan besar, seperti reshuffle kabinet, pada hari Rabu Pon sesuai dengan weton-nya. Pada periode pertama kepemimpinannya, Jokowi melakukan reshuffle kabinet dua kali di hari Rabu Pon.

Sementara pada periode kedua, reshuffle dilakukan pada Rabu Legi, 23 Oktober 2019, dan kemudian pada Rabu Pon, 23 Desember 2020.

BACA JUGA:Ramai Dibahas di X, Ini Penyebab dan Cara Menghilangkan Bau Badan

 

Belum Mengunjungi Kediri

 

Hingga saat ini, Jokowi diyakini belum pernah mengunjungi Kediri selama masa kepemimpinannya. Masyarakat Jawa memiliki mitos tentang "kutukan Jayabaya," yang menyatakan bahwa seorang pemimpin yang dianggap tidak adil akan mengalami kejatuhan atau malapetaka jika berkunjung ke tanah Kediri.

Mitos ini semakin menguat ketika publik menduga bahwa Presiden Soekarno, BJ Habibie, dan Gus Dur mengalami lengser dari jabatan mereka tidak lama setelah mengunjungi Kediri.

 

Ritual Kendi Nusantara

 

Ritual mengisi Kendi Nusantara yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama 34 gubernur se-Indonesia di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dinilai sebagai bentuk politik klenik.

Melansir Kompas.com, Ubedilah Badrun, seorang pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta, menyatakan bahwa praktik semacam itu dalam terminologi sosiologi budaya dan sosiologi politik dapat dikategorikan sebagai politik klenik.

Menurutnya, praktik politik tersebut mengimplementasikan kemauan penguasa (IKN) yang didasarkan pada imajinasi irasionalitas yang meyakini adanya mistisisme tertentu.

Ubedilah juga menyebutkan bahwa praktik mengisi Kendi Nusantara dan membawa tanah serta air dari seluruh provinsi merupakan sesuatu yang dianggap mengada-ada tetapi diyakini sebagai hal yang mengandung pesan mistik.

Nah itulah informasi seputar Jokowi diduga main klenik. Hal ini belum bisa dibuktikan secara nyata, apakah Jokowi benar-benar melakukan praktik klenik. Akan lebih baik jika kita lebih menyaring informasi.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: