Harga Bahan Pokok di Pasar Masih Tinggi, Kabupaten Bekasi Terancam Inflasi
Kenaikan harga signifikan terjadi pada telur ayam, daging ayam potong, serta komoditas sayur-mayur seperti cabai dan bawang merah. -Cikarang Ekspres-karawangbekasi.disway.id
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Siti (43), seorang pembeli di Pasar Tambun. Ia mengaku kenaikan harga bahan pokok sangat memberatkan, terutama di awal tahun yang bersamaan dengan pengeluaran lain seperti biaya sekolah dan tagihan listrik.
"Belanja jadi mikir-mikir. Kalau biasanya beli 1 kilogram, sekarang cuma seperempat karena uangnya harus dibagi untuk kebutuhan lain," ungkap Siti.
Inflasi di Kabupaten Bekasi
Sementara itu, Kabid Pengendalian Barang Pokok dan Penting (Bapokting) pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti mengungkapkan bahwa pada minggu keempat Desember 2024, Kabupaten Bekasi sudah mengalami inflasi.
"Indeks Perubahan Harga (IPH) minggu ketiga mencapai 1,52 persen, lalu meningkat menjadi 2,12 persen di minggu keempat," katanya.
BACA JUGA:Kode Hadiah (Gift Exchange) Terbaru Angel Legion
BACA JUGA:Nonton Izure Saikyou No Renkinjutsushi? Episode 1 sub Indo
Kenaikan harga sejumlah komoditas menjadi penyebab utama inflasi. Harga cabai rawit, misalnya, pada minggu ketiga mencapai Rp 75.000 per kilogram, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 57.000.
"Ini dipengaruhi cuaca ekstrem yang mengurangi pasokan dari daerah seperti Garut dan Madura," jelas Helmi.
Untuk awal tahun 2025, kata Helmi Yeti pihaknya akan melakukan evaluasi harga bahan pokok minggu pertama Januari akan dilakukan pada minggu kedua.
BACA JUGA:Nonton Salaryman ga Isekai ni Ittara Shitennou ni Natta Hanashidengan episode 1 sub Indonesia
BACA JUGA:S-Rank Monster no Behemoth episode 1 sub Indo: Sinopsis dan link streaming legalnya
"Kami akan mengevaluasi data setiap minggu dan hasilnya dikirim ke pusat untuk diolah menjadi IPH resmi," tukasnya. (Iky)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: