Petani Kecamatan Banyusari Desak Kementrian Pekerjaan Umum Bangun Sodetan Untuk Atasi Kekeringan Lahan Sawah

Petani Kecamatan Banyusari Desak Kementrian Pekerjaan Umum Bangun Sodetan Untuk Atasi Kekeringan Lahan Sawah

Petani Kecamatan Banyusari Desak Kementrian Pengerjaan Umum Bangun Sodetan Untuk Atasi Kekeringan Lahan Sawah--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Sejumlah petani di Kecamatan Banyusari mendesak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera membangun sodetan sebagai upaya dalam mengatasi kekeringan ratusan hektare lahan sawah yang hampir setiap tahun melanda wilayah setempat. Akibat kekeringan tersebut, para petani harus mengalami kerugian karena gagal panen.

Ahmad Kholil yang juga sebagai Ketua Ikatan Kepala Desa (IKD) Kecamatan Banyusari menyampaikan, jumlah lahan sawah yang mengalami kekeringan mencapai 600 hektare, yaitu di Desa Pamekaran, Jayamukti, Cicinde Utara, dan Cicinde Selatan. Bahkan Desa Jatibaru di Kecamatan Jatisari pun ikut terdampak.

Ia mengungkapkan, kekeringan ratusan lahan sawah tersebut disebabkan oleh saluran tersier yang dangkal, sehingga aliran air dari Saluran Tarum Timur (STT) yang merupakan sumber pengairan sawah untuk sejumlah desa tersebut menjadi tersumbat.

"Setiap tahun, ada 600 hektare sawah yang kekeringan dan akhirnya gagal panen. Para petani sangat kesulitan mendapatkan air, hal ini terjadi untuk lahan sawah yang sumber air nya dari STT. Karena saluran tersier nya dangkal, akhirnya air dari ujung Jatisari tidak sampai ke sejumlah desa di Banyusari," ujarnya, Sabtu, 4/1/2025.

BACA JUGA:Hendak Tawuran Didua Lokasi di Kabupaten Bekasi, 6 Remaja dan Sejumlah Sajam Diamankan Polisi

BACA JUGA:Workshop Guru Pasraman, Pendidikan Agama Hindu Perlu Kolaborasi dengan Pemerintah Kota Bekasi

Ahmad Kholil menjelaskan, untuk pengairan lahan sawah di delapan desa lainnya masih cukup baik, hal ini karena menggunakan jalur saluran air yang berbeda, yaitu melalui Tarum Utara Timur (TUT).

Untuk mengoptimalkan hasil pertanian di wilayah Kecamatan Banyusari, ia mendesak agar Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bisa membangun sodetan sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan kekeringan tersebut.

"Sodetan ini berfungsi untuk menampung debit air, sehingga beberapa desa di Kecamatan Banyusari dan Jatisari yang tidak mendapatkan aliran air dari STT, bisa memiliki ketersediaan air untuk pengairan lahan sawah. Kami harap sodetan ini bisa direalisasikan," tandasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Banyusari Agus Salihin mengatakan, luas sawah di Kecamatan Banyusari adalah 3.814 hektar. Ini merupakan bagian dari luas keseluruhan wilayah Kecamatan Banyusari yang mencapai 5.523 hektar.

BACA JUGA:DPRD Karawang Dorong Pemerintah Daerah Lakukan Penutupan Sementara Aktivitas Tambang PT MPB

BACA JUGA:Belum Ada Penanganan Longsor di Cikarang Selatan, Ejip: Hanya Mampu Perbaiki Saluran Air

Ia menegaskan, kebutuhan air untuk pengairan lahan sawah di Kecamatan Banyusari ini sangatlah penting. Ia pun mendorong agar pembangunan sodetan tersebut bisa terealisasi, sebab untuk tahun ini pun, pihaknya harus melakukan pompanisasi agar para petani bisa menanam padi. 

"Tahun ini juga Banyusari mengalami kekeringan, karena saluran tersier nya menjadi dangkal, dan air dari STT tidak mengalir kesini. Akhirnya kami harus melakukan pompanisasi. Jadi kami harap sodetan ini bisa segera dibangun agar hasil panen tidak terganggu, untuk hasil panen di Banyusari, rata-rata per hektare bisa mencapai 5 ton," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: