Muhammad Badrus, Pelukis Jalanan Asal Bekasi yang Pasang Harga Hasil Lukisannya "Dijual Seikhlasnya"

Muhammad Badrus, Pelukis Jalanan Asal Bekasi yang Pasang Harga Hasil Lukisannya

BEKASI - Muhammad Badrus, seniman jalanan asal bekasi menjual hasil lukisannya sendiri dengan menyerahkan nominal harga lukisan-lukisannya kepada para pembeli, pasalnya lukisannya diberikan harga "Seikhlasnya". Panas terik Bekasi hingga Jakarta Timur adalah kawan sehari-harinya. Lukisan-lukisannya senantiasa dia bawa, siapa tahu ada orang yang mengapresiasi karyanya dan menebus dengan mahar sesuai. Dengan sepeda motor bututnya, Badrus melaju di timur Jakarta. Berbingkai-bingkai karyanya bergoyang tertiup angin jalan raya. Uniknya, dia tidak mematok harga tertentu untuk karya-karyanya. Dia menyerahkan nominal harga lukisan-lukisannya kepada para pembeli. "Dijual seikhlasnya," demikian tulisan yang terpampang di keranjang sepeda motornya. Ada nama terang dan nomor kontaknya, "Badrus Pelukis, 085894210846." Wartawan media online menemui Badrus di seberang Polsek Duren Sawit, Jl Raya Kalimalang, Jakarta Timur, Selasa (22/3). Dia mangkal sejenak di sini, meskipun ini bukan satu-satunya tempatnya mangkal. Dia kadang ada di dekat Mitra10 Kalimalang atau di kios yang dia sebut 'galeri' di Mega Mall Bekasi.

Lalu siapa sebenarnya Badrus?

Muhammad Badrus adalah pria berusia 55 tahun, tinggal bersama istri dan anak-anaknya di kontrakan belakang Pasar Sumber Artha, Kota Bekasi. Badrus punya tujuh anak, dua di antaranya masih usia sekolah dan belum bekerja. Anak ke-6 masih sekolah kelas II SD. Penghasilan dari jual lukisan seharga 'ikhlas' ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Dia mematok harga seikhlasnya lantaran sadar bahwa lukisan adalah kebutuhan tersier. Di sisi lain, pandemi COVID-19 membuat penghasilan warga Jakarta-Bekasi (bahkan warga dunia) morat-marit. Maka, dia tidak mau memaksakan harga lukisannya. "(Iya) Memang dibayar seikhlasnya. Ya alasannya untuk kondisi kayak gini kan orang mau beli untuk kebutuhan tersier kan masih tertunda. Jadi makanya saya pakai se-ikhlasnya itu untuk menarik pembeli," kata Badrus kepada awak media di seberang Polsek Duren Sawit. Meski dibayar seikhlasnya, Badrus mengaku pemasukannya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan. Dibantu istrinya yang bekerja menjaga toko di Mal Bekasi, Badrus mampu membiayai anak sekolah, membayar kontrakan, hingga kebutuhan sehari-hari. Alasannya untuk mengadakan 'pameran keliling' memakai sepeda motor bebeknya lantaran lukisannya tidak laku. Dulu, dia sempat mangkal di depan toko kosong dekat mal terkemuka Bekasi. Tak banyak pembeli di tempat itu. "Nggak laku, terus saya muter (keliling) cara gimana solusinya biar lukisan ini laku," kata Badrus. Lalu dapat berapa rupiah Badrus dari hasil 'pameran keliling' ini? Apa yang membuat dia tetap semangat berkesenian dalam hidup dan hidup dalam seni? Simak berita selanjutnya soal Badrus si pelukis jalanan. (bbs/azl/dtc/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: