Hampir 20 Ribu Anak Tak Bisa Sekolah SMA-SMK Negeri, Gus Ahad Ingatkan Disdik Jabar Soal Blank Spot

Hampir 20 Ribu Anak Tak Bisa Sekolah SMA-SMK Negeri, Gus Ahad Ingatkan Disdik Jabar Soal Blank Spot

METRO BANDUNG - DPRD Provinsi Jawa Barat mengingatkan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar untuk mengakomodasi calon murid yang tidak dapat sekolah karena rumahnya masuk dalam kategori blank spot. Dengan kata lain, di wilayah tempat calon murid tinggal tidak tersentuh zonasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Hal Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya kepada wartawan usai rapat konsultasi akhir tentang draft pergub Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang bertempat di SMA Negeri 4 Kota Depok, Kamis (9/4/2021). Menurut dia, di Jawa Barat masih ada blank spot sekitar 19 kecamatan belum punya sekolah SMA dan SMK Negeri. "Saya kalkulasikan sekitar 19.000 anak kita gak bisa sekolah dan ini pasti gak bisa masuk jalur zonasi. Jadi kita minta kepada Pak Gubernur agar ini dituntaskan jangan sampai kita bikin PPDB tapi kita belum mencukupi syarat awal," ungkap Gus Ahad -sapaan karibnya- Artinya, sambung dia, pekerjaan rumah Disdik Jabar agar menyiapkan infrastruktur pendidikan lebih merata. "Itu PR kita masih ada 200 kecamatan lebih yang belum punya SMA/SNK Negeri," ucap politikus PKS. Meski kapasitas sekolah terdekat dari rumah calon murid sudah penuh, Gus Ahad menambahkan pemerintah harus mengakomodir dalam hal ini alternatifnya adalah sekolah swasta karena tahun lalu bantuan pemprov yang dinamakan BPMU (Bantuan Pendidikan Menengah Universal). Mengingat anggaran yang diberikan pemerintah itu sangat besar Rp 912 miliar ini adalah hibah untuk anak-anak yang bersekolah di swasta. Jumlah itu dinaikan dari Rp 550 ribu menjadi Rp 750 ribu namun pada nyatanya masih banyak saja sekolah swasta yang bandel. “Untuk intervensinya kepada sekolah swasta yang tidak mau mengikuti aturan saya minta kepada kepala dinas untuk tegas agar dibuatkan nomenklatur karena saya kira kalau hanya di buat himbauan sepertinya tidak bisa ini harus dibuat aturan kalau masih ngeyel ya kita blacklist aja," tukas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: