Sebelumnya menjelang gelaran final Piala Dunia 2022, Adi juga membuat status di akun resminya itu.
Kata Adi, di kita segala apapun jadi urusan dukung mendukung Pilpres 2024. Semalam Maroko versus Kroasia dikaitkan dengan keterbelahan dukungan antara pendukung agamis dan nasionalis.
“Final peneguhan tahta tertinggi timnas sepakbola dunia Argentina lawan Prancis juga diwarnai persoalan serupa,” tulisnya.
BACA JUGA:Cek Harga Tabung Bahan Bakar CNG untuk Mobil, Paling Murah Rp 15 Jutaan...
Banyak yang hijrah dukung Argentina. Bukan hanya karena soal Messi yang mainnya memesona. Bukan pula karena jagoannya dibantai Prancis di fase penyisihan atau fase gugur, tapi karena ada keinginan ‘perubahan’ di piala dunia.
Prancis simbol timnas kuat, negara maju, dan termasuk status quo dalam dunia sepakbola. Juara bertahan yang mainnya masih sangat ciamik dengan menu pemain berlimpah.
BACA JUGA:Apes, Maling Motor di Bekasi Bonyok Dihajar Massa, Temannya Lolos
Paduan banyak generasi mengkilap. Potensial mengulang sukses 4 tahun silam.
Argentina sebaliknya, meski sering disebut negara ber-DNA bola, tapi untuk urusan piala dunia Argentina sudah lama puasa gelar.
Dukungan mengalir deras ke Argentina yang diasosiasi sebagai simbol ‘perubahan’ mengakhiri dominasi negara-negara Eropa yang status quoik.
BACA JUGA:Cegah Osteoporosis Bisa Dilakukan Melalui Pola Makan, Simak Tips ini
Jadi, bisa ditebak siapa yang dukung Argentina dan Prancis. Kata Adi, fans Argentina terdiri 3 unsur; loyalis fanatik, migrasi dari pendukung yang dikalahkan Prancis, dan yang pro perubahan. Prancis hanya didukung loyalis pro status quo.
“Sejak lama saya mengagumi Messi. Dimana pun Messi bermain di situlah dukungan berlabuh. Barcelona, PSG, dan Argentina,” kata Adi.
BACA JUGA:Pengumuman! Promosikan Medsos Lain di Twitter, Siap-siap Akun Dihapus
Saat final Piala Dunia 2022 Qatar, Adi menyebutkan Messi pastinya rada galau. Satu sisi wajib menangkan Argentina, sisi lainnya siap-siap dibenci pendukungnya di PSG, club kenamaan Prancis. (hid)