Semua sedimentasi yang dibawa gelombang terperangkap di belakang appostrap hingga menjadi daratan.
Dari hasil itu, program pemasangan appostrap dilanjutkan setiap tahun bertahap sampai 800 meter dari bibir pantai.
Selain di Pasirputih, lanjut Iman Teguh, pemasangan appostrap dilakukan pula di Desa Ciparage Jaya, Pantai Pisangan hingga Pantai Mayangan di Kabupaten Subang.
Diharapkan pemasangan rangkaian ban bekas itu bisa menjawab tantangan abrasi pantai yang semakin tak terkendali.
Appostrap disebut sebagai teknologi inovatif yang menjadi kunci untuk melindungi garis pantai dan ekosistem pesisir.
Appostrap, yang menggabungkan teknologi pemecah ombak, peredam ombak, dan perangkap sedimentasi dalam satu solusi holistik.
Teknologi ini dirancang untuk mengatasi masalah erosi pantai, mengelola sedimentasi, dan melindungi infrastruktur pesisir dengan cara yang efisien dan ramah lingkungan.
Diketahui pemecah ombak merupakan elemen penting dari sistem appostrap. Fungsinya adalah untuk mengurangi kekuatan ombak yang menghantam pantai, mengurangi dampak erosi, dan melindungi struktur pesisir seperti pelabuhan dan bangunan.
Teknologi ini memanfaatkan desain geometris dan material khusus yang dapat mengubah arah dan energi ombak, mengurangi kecepatan ombak dan meminimalkan dampak pada garis pantai.
Pemecah ombak dalam sistem appostrap dirancang dengan mempertimbangkan kondisi lokal dan pola ombak, memastikan efektivitas dan keberlanjutan jangka panjang.
Teknologi ini sering melibatkan struktur tambahan seperti baffle atau dinding yang dirancang khusus untuk mengurangi kecepatan dan kekuatan ombak lebih lanjut.
Dengan memadukan peredam ombak dalam sistem appostrap, dampak gelombang besar dapat diminimalisir, memberikan perlindungan tambahan untuk pantai dan infrastruktur yang ada.
Perangkap sedimentasi adalah elemen penting lainnya dalam sistem appostrap. Selama proses pemecahan dan peredaman ombak, sedimentasi alami yang terbawa oleh ombak bisa menumpuk dan menyebabkan perubahan pada ekosistem pesisir.
Perangkap sedimentasi dirancang untuk menangkap dan menahan sedimen yang terbawa, mencegahnya mengendap di lokasi yang tidak diinginkan.
Teknologi ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan sedimentasi tetapi juga berkontribusi pada restorasi dan pemeliharaan kualitas habitat pesisir yang lebih baik.