Kondisi seperti kejang berkepanjangan, peradangan otak, atau cedera kepala pada masa awal kehidupan dapat meningkatkan risiko speech delay.
Gangguan Pendengaran
Masalah pendengaran adalah salah satu penyebab utama speech delay, yang dapat dipicu oleh infeksi telinga atau kelainan bawaan.
Gangguan Fungsi Oromotor dan Struktur Mulut
Speech delay bisa disebabkan oleh masalah pada area otak yang mengontrol gerakan mulut, lidah, dan rahang. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi cara makan anak. Masalah seperti bibir sumbing juga dapat mengganggu produksi suara.
Autisme
Sebagian besar anak dengan autisme mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan sosial. Tanda-tandanya mungkin tidak disadari karena anak tetap bisa mencapai tahap perkembangan fisik sesuai usia.
Riwayat Keluarga
Jika ada riwayat keluarga dengan masalah berbahasa, seperti gagap, disleksia, atau keterlambatan bicara, anak berisiko lebih besar mengalami speech delay.
Kurangnya Stimulasi
Anak yang tidak mendapatkan cukup dorongan untuk berbicara mungkin mengalami keterlambatan bicara. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan orang tua tentang parenting.
Terlalu Banyak Bermain Gadget
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering menggunakan gadget sebelum dapat berbicara cenderung mengalami keterlambatan bicara.
Tanda dan Gejala Speech Delay pada Anak
Pada usia 2 tahun, anak biasanya sudah menguasai sekitar 50 kata dan mampu menyusun dua kata menjadi kalimat sederhana. Anak dengan speech delay mungkin menunjukkan gejala seperti: