Suharto Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Gelombang Protes Bermunculan di Berbagai Daerah
Pemerintah menetapkan Suharto sebagai Pahlawan Nasional, memicu gelombang protes. Aktivis HAM menilai keputusan ini sebagai upaya memutihkan sejarah Orde Baru.--
Nasional, Disway.id — Pemerintah resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada almarhum Presiden ke-2 RI, Suharto. Keputusan ini memicu kontroversi luas dan gelombang protes dari berbagai kelompok masyarakat, terutama aktivis hak asasi manusia (HAM).
Penetapan tersebut diumumkan dalam upacara penganugerahan gelar pahlawan tahun ini. Pemerintah menyebut Suharto sebagai sosok yang memiliki kontribusi besar dalam pembangunan ekonomi, stabilitas nasional, serta keberlanjutan program-program negara selama masa kepemimpinannya.
Namun, keputusan ini langsung memantik kritik tajam. Sejumlah aktivis HAM menilai langkah tersebut merupakan bentuk “whitewashing” atau upaya memutihkan sejarah gelap masa Orde Baru. Mereka menyoroti berbagai catatan pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan sipil, serta kasus-kasus korupsi yang melekat pada era kekuasaan Suharto.
BACA JUGA:BI Jabar Soroti Lonjakan PHK Meski Ekonomi Tumbuh 5,2 Persen
Kelompok masyarakat sipil, mahasiswa, dan organisasi HAM menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah kota besar. Mereka meminta pemerintah meninjau kembali keputusan tersebut dan menilai gelar pahlawan seharusnya diberikan kepada tokoh yang benar-benar bersih dari rekam jejak pelanggaran hak asasi.
Sementara itu, sebagian pihak lain menyambut baik keputusan pemerintah. Para pendukung Suharto menilai bahwa jasa-jasa mantan presiden tersebut terhadap pembangunan Indonesia tidak bisa diabaikan, terutama dalam bidang ekonomi, infrastruktur, dan stabilitas nasional.
Hingga kini, pemerintah belum memberikan tanggapan tambahan terkait kritik tersebut. Polemik penetapan Suharto sebagai Pahlawan Nasional diperkirakan masih akan berlanjut dan menjadi perdebatan publik dalam waktu dekat.***
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: