Sinovac Tak Akan Jadi Opsi Vaksin Booster, Ini Alasannya

Sinovac Tak Akan Jadi Opsi Vaksin Booster, Ini Alasannya

SEMENTARA itu Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Masrikoh menjelaskan pihaknya kemungkinan tak akan menggunakan vaksin Sinovac untuk program vaksinasi booster atau dosis ketiga bagi masyarakat di Kabupaten Bekasi. Tingginya kebutuhan vaksin keluaran negara China itu, jadi alasan utama pihaknya tak menjadikan Sinovac sebagai salah satu opsi. "Kalau Sinovac sepertinya belum akan dijadikan booster. Karena kami masih punya kebutuhan banyak untuk Sinovac," kata Masrikoh. Pasalnya dari 80 persen total target yang telah divaksinasi, lebih dari 50 persen masyarakat menggunakan Sinovac saat penyuntikan dosis pertama. "Kami kan vaksinasi sudah lebih dari 80 persen, nah lebih dari 50 persennya itu pakai Sinovac saat dosis kesatu," ungkapnya. Sehingga saat penyuntikan dosis kedua, pihaknya diwajibkan untuk kembali menggunakan vaksin Sinovac. Seperti untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun dan 13-17 tahun. "Untuk dosis kedua, banyak butuhnya. Kan anak 6-11 tahun belum dosis kedua, terus 12-17 belum semua tuntas. Jadi Sinovac jangan dulu digunakan buat booster, takutnya dosis keduanya kehabisan karena anak-anak harus pakai Sinovac lagi," tutur Masrikoh. Meski begitu, Masrikoh menuturkan pelaksanaan dan teknis vaksinasi booster masih akan menunggu keputusan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diskusi diputuskan pada malam ini. "Masih nunggu keputusan rapat sama Kemenkes nanti malam, masih belum ada instruksi yang pasti, bisa jadi besok, bisa jadi mundur," katanya. (bbs/mhs/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: