Bombardir Debu 24 Jam Kota Bekasi Rawan ISPA, DLH Klaim Kualitas Udara Kategori Sedang
Bombardir debu tanah, dan kemacetan kualitas udara di Kota Bekasi tak sehat--
BACA JUGA:50 ODGJ dari Yayasan Jamrud Biru Khidmat Ikut Upacara HUT ke-78 RI di Mustikasari
Angka tersebut tergolong tinggi dan jauh dari kategori udara sehat. Kategori udara sehat berada di rentang 0-50. Situs IQAir merekomendasikan masyarakat di Kota Bekasi untuk mengenakan masker, menyalakan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas outdoor. Hal ini agar terhindar dari udara luar yang kotor.
Bersamaan Kemerdekaan ke-78 RI ternyata Kota Bekasi belum merdeka dari polusi udara. Bahkan ditambah lagi dengan banyak truk bermuatan tanah lalu lalang di wilayah Jatiasih dengan dalih penanggulangan bencana banjir.
BACA JUGA:12 Nama Jalan di Kota Bekasi Diganti Nama Tokoh Daerah, Bentuk Penghormatan
Selain itu polusi Debu akibat proyek Penanggulangan Bencana Banjir Kali Bekasi terus berjalan. Aktivitas 24 jam dump truk PT Lingga Indoteknik Utama (LIU) yang jadi subkon PT Adhi Karya dan PT Nindya Karya berdampak polusi debu udara.
Jalur menuju penampungan tampak kotor dengan ceceran tanah. Namun ironisnya Anjar selaku Humas dari pekerjaan tersebut mengakui bahwa kondisinya memang harus seperti itu dengan menyebut namanya juga pekerjaan tanah.
"Nama juga pekerjaan tanah ya pak ya, saya berkoordinsai dengan tim K3 untuk meminimalisir segala kondisi di lingkungan dengan cara apa bekerja sama dengan Damkra dan sub-sub nya untuk melakukan penyiraman,"ujar Anjar kepada KBE kemarin.
BACA JUGA:Kado Hut Kabupaten Bekasi ke 73, Jurpala Indonesia Ceburkan Diri di Kali Hitam
Dia menyebut pekerjaan tanah kondisinya seperti yang terjadi sekarang, dan ini proyek strategis nasional tentu akan berjalan terus. Terkait dengan keluhan lingkungan dampak polusi udara itu akan menjadi pekerjaan rumah sambil berjalan dilakukan perbaikan.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: