23 Jembatan Gantung di Jabar Telah Hubungkan Desa Terpencil, Pangkas Waktu Tempuh Perjalanan

23 Jembatan Gantung di Jabar Telah Hubungkan Desa Terpencil, Pangkas Waktu Tempuh Perjalanan

Pemdaprov Jabar berhasil membangun 23 jembatan gantung untuk menghubungkan daerah terpencil melalui program Jantung Desa (Jembatan Gantung Desa).--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID -- Pemdaprov Jabar merilis bahwa telah berhasil membangun 23 jembatan gantung untuk menghubungkan daerah terpencil melalui program Jantung Desa (Jembatan Gantung Desa).

Sehingga akses warga untuk mendapat pelayanan pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan layanan dasar lainnya setelah ada jembatan gantung dapat terpenuhi. 

Ke- 23 jembatan gantung tersebut diketahui tersebar di tujuh daerah dan telah dimulai sejak 2018 - 2019. 

"Itu tersebar di beberapa daerah seperti Cianjur, Sukabumi, Kuningan, Sumedang, Tasik, Majalengka, Garut dan Subang. Kesemuanya dibangun atas kolaborasi pemerintah dan pihak swasta,"  ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jabar Dicky Saromi di Kota Bandung, Senin (21/8/2023).  

BACA JUGA:Situ Bagendit di Garut Selesai Revitalisasi, Harus Berfungsi untuk Ekologis dan Sosial.

Menurut Dicky, manfaat Jantung Desa sangat dirasakan masyarakat terutama di pelosok. Warga yang tadinya harus menempuh jalan kaki melewati sungai berbahaya, bukti bahkan gunung hingga berjam - jam, dengan ada jembatan gantung dapat memangkas waktu tempuh dan mempermudah warga.  

 "Nah, Jantung Desa ini dinilai sebagai infrastruktur yang lebih murah dan cepat dalam pengerjaannya. Bayangkan jika anak sekolah yang tadinya harus jalan jauh memutar dengan Jantung Desa bisa ditangani," kata Dicky mencontohkan.

BACA JUGA:Bravo, Polres Karawang Ungkap Peredaran Tembakau Sintetis dan OKT Jejaring Media Sosial

Dicky mengakui, kendala pembangunan Jantung Desa, selain letak geografis Jabar yang sulit, juga di tahun 2020 ada pandemi COVID-19, sehingga pembanguanan Jantung Desa tertunda karena anggarannya terpaksa dipakai untuk sektor kesehatan. 

"Ada refocusing anggaran, pembatasan kegiatan dan lain-lain akibat pandemi, jadi terhambat," ungkap Dicky. 

Untuk keberlanjutan, program Jantung Desa menjadi salah satu program yang diproyeksikan tetap ada setelah masa kepemimpinan Ridwan Kamil- Uu Ruzhanul Ulum berakhir 5 September 2023. 

BACA JUGA:Tumpukan Sampah Mengular di Irigasi Srengseng Hilir, Ratusan Hektar Sawah Mulai Kekeringan di Utara Bekasi

"Kita berharap di periode kepemimpinan Jabar selanjutnya, Jantung Desa tetap dilanjutkan," kata Dicky. 

Dalam membangun Jantung Desa, selain melibatkan komunitas swasta, Jabar Quick Respons (JQR), Vertical Recue Indonesia (VRI), Pemdaprov Jabar juga melibatkan masyarakat. Pertimbangan utamanya adalah proses bisa lebih cepat, menghemat anggaran dan menimbulkan rasa memiliki agar masyarakat ikut serta merawatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: