Capres Anies Disebut Gandeng Cak Imin, Demokrat: Ini Pengkhianatan Terhadap Semangat Perubahan

Capres Anies Disebut Gandeng Cak Imin, Demokrat: Ini Pengkhianatan Terhadap Semangat Perubahan

Anies Rasyid Baswedan saat memilih durian di Loji Karawang, dalam kunjungan di wilayah Jawa Barat, Sabtu (21/1/2023)--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyampaikan perkembangan situasi terkini sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi bahwa Anies Baswedan akan digandengkan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Sudirman Said, dalam hal ini, mewakili Capres Anies Baswedan, dengan mengatakan bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Hal itu pun membuat Demokrat meradang dengan menyebut rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol.

"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh,"tegas Riefky juga sebagai anggota Tim 8 Koalisi Perubahan melalui siaran pers Partai Demokrat pada 31 Agustus 2023.

Dikatakan bahwa informasi itu pun telah konfirmasi langsung kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli).

Menurutnya langkah selanjutnya setelah mendapat kebenaran informasi itu, maka Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. 

Hal itu Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.

Dalam siaran pers resminya itu Riefky mengungkapkan bahwa pada pertemuan Capres Anies bersama Tim 8 dengan SBY, Capres Anies menyampaikan bahwa deklarasi akan dilakukan pada awal September 2023.

Pada pertemuan itu pun jelasnya, Capres Anies dan Tim 8 berpendapat bahwa tidak ada alasan lagi untuk menunda waktu deklarasi. Karena waktunya sudah semakin mendesak dan sesuai mandat yang dimiliki, Capres Anies sudah menentukan Cawapresnya. 

"Bahkan, Capres Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 (enam hari yang lalu),"tegas dia. 

Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya.

Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. 

Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. 

Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: