PKN Pertanyakan Tujuan Pelantikan Ratusan Eselon Diakhir Masa Jabatan Gubernur Sumatera Utara

PKN  Pertanyakan Tujuan Pelantikan Ratusan Eselon Diakhir Masa Jabatan Gubernur Sumatera Utara

Dikaios Kaleb M. Sirait Ketua Umum PKN--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi telah melakukan manuver dengan melantik 102 pejabat eselon II,III dan IV, di Aula Tengku Rizal Nurdin, pada 1 September 2023.

Pelantikan 102 pejabat itu menjelang 4 hari berakhirnya masa jabatan atau tepat pada 5 5 Septmber 2023 jabatan Gubernur Sumut diganti Penjabat yang telah disiapkan oleh Kementerian Dalam Negeri.

"Pertanyaannya untuk apa melakukan pelantikan ratusan pejabat diujung masa jabatannya, ini diduga membangun dinasti untuk memperlancar urusan Gubernur Edy kedepan,"ungkap Dikaios Kaleb M. Sirait Ketua Umum Perisai Kebenaran Nasional (PKN) kepada KBE Senin 4 September 2023.

BACA JUGA:Program Rutilahu dan Jamban di Kabupaten Bekasi Ditargetkan Rampung November 2023

Dikataka tentunya banyak menuai pertanyaan dari sejumlah kalangan tidak hanya di Sumatera Utara sendiri, tapi warga Sumut yang di Pulau Jawa ini pun menilai hal itu ganjil dan menjadi bahan diskusi.

Menurutnya alasan Gubernur melakukan rotasi dan mutasi ratusan pejabat eselon tersebut karena PNS dianggap tidak boleh berpolitik praktis. Tapi, Gubernur tidak menjelaskan tujuannya apa melantik hingga 102 pejabat eselon, sementara dirinya sendiri saja hitungan hari berhenti.

"Saya mengikuti alasannya bahwa PNS tidak boleh berpolitik praktis, tapi justru mengangkat merotasi beberapa pejabat eselon. Ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan, tujuan nya apa melantik ratusan pejabat eselon. Saya menduga ini untuk membangun dinasti agar tujuan kedepannya lancar,"tegas Dikaios Kaleb M. Sirait.

BACA JUGA:Kata Zulhas Cak Imin Belok Tanpa Lampu Sein, PKB: Kita Sudah Sein Tapi PAN Nyalip Duluan

Bagi Bang Rait, sapaan akrabnya, Gubernur Sumut Edy, dipenghujung masa jabatannya mewariskan sebuah kegaduhan sesaat sebelum meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur Sumatera Utara.

"Sebetulnya kegiatan mutasi dan rotasi merupakan fenomena biasa, tapi ketika dilakukan diluar norma ketika akan berhenti tentu mengundang reaksi, ada apa itu, apa itu hadiah atau harapan-harapan,"ungkapnya usai mengantar undangan HUT PKN ke-2 di Kantor Wali Kota Bekasi.

BACA JUGA:Hari Kedua WJF, Ratusan Karya Budaya Diwarnai Karnaval Pekan Kebudayaan

Diakuinya sorotan tersebut bentuk kepeduliannya terhadap Sumatera Utara, sehingga bisa menjadi perhatian untuk kedepannya bisa menghasilkan kepala daerah yang benar-benar nasionalis.

"Kepedulian ke Sumut masih nomor satu, meskipun kami berkarir di Pulau Jawa. Kedepan Gubernur Sumut harus yang betul betul nasionalis dan yang mengedepankan demokrasi yang baik tidak terkesan seperti Gubernur yang sekarang. Diduga membangun dinasti baru,"tegasnya.

Diketahui bahwa Hassanudin bakal menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) menggantikan Edy Rahmayadi yang habis masa jabatannya pada 5 September 2023. Nama Hassanudin tidak masuk dalam 3 nama yang diusulkan oleh DPRD Sumut ke Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: