Melalui Ekonomi Biru, KKP Dorong Indonesia Jadi Eksportir Ikan Hias Terbesar Dunia
Ekonomi biru dapat mendorong perkembangan usaha ikan hias dan menjadikan Indonesia sebagai ekportir terbesar di dunia --
BACA JUGA:Kota Bekasi Darurat Guru, Satu Guru SMP Ngajar Diatas 30 Jam
Menurut data ITC Trademap yang diolah Ditjen PDSPKP, pada tahun 2022 market share Indonsia di pasar ikan hias global mencapai 11,35% meningkat dari market share tahun sebelumnya yang hanya mencapai 8,70%.
Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi biru yang diusung KKP telah mendorong Indonesia untuk menjadi eksportir terbesar ikan hias di dunia, yang saat ini masih dipegang oleh Jepang dengan nilai USD 48,95 juta (share 15,25%).
"Ini adalah kesempatan kita karena kebijakan mendukung, serta potensi dan pasarnya ada, seperti terlihat dari angkanya yang terus meningkat," sambungnya.
BACA JUGA:Program Rutilahu dan Jamban di Kabupaten Bekasi Ditargetkan Rampung November 2023
Selain itu, Budi menegaskan bahwa KKP telah menerbitkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 yang menetapkan ikan Arwana Super Red atau Scleropages formosus sebagai maskot ikan hias nasional.
"Sebenarnya banyak jenis hewan peliharaan asli Indonesia, dan untuk ikan hias, KKP telah menjadikan ikan arwana super red sebagai maskot ikan hias nasional," tuturnya.
Sebagai informasi, KKP berkolaborasai dengan Kalikan dalam ajang Indonesia International Pet Expo 2023. Di event tersebut 15 komunitas diajak untuk menampilkan produk terbaiknya. Adapun para peserta tersebut, antara lain: Matefish Zone, Homey Exotic Fish IIPE, Kwan Goldfish, dan lain-lain. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: