Kepala BNPB Instruksikan ke Seluruh BPBD se-Tanah Air Agar Laksanakan 5 Tahapan Siaga Darurat Banjir-Longsor

Kepala BNPB Instruksikan ke Seluruh BPBD se-Tanah Air Agar Laksanakan 5 Tahapan Siaga Darurat Banjir-Longsor

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.Si., memimpin Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Periode Natal dan Tahun Baru 2024 pada Kamis (21/12).--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan langkah peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak kejadian bencana saat Nataru. 

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.Si., memimpin Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Periode Natal dan Tahun Baru 2024 pada Kamis (21/12).

Dalam rapat tersebut, Kepala BNPB menginstruksikan kepada seluruh BPBD se-Tanah Air agar segera melaksanakan lima tahapan siaga darurat banjir dan tanah longsor pada periode libur Natal 2023 dan Tanah Longsor 2024.

Hal ini mengingat beberapa daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada musim penghujan tahun ini.

BACA JUGA:Tergiur Iklan Loker di FB, Pria Ini Ditipu dan Alami Kerugian Hingga Rp 6 Juta

Instruksi Kepala BNPB kepada BPBD yang pertama adalah untuk segera melaksanakan apel kesiapsiagaan dengan melibatkan seluruh unsur forkompimda dan relawan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengecek kelengkapan alat perangkat, personil, dan anggaran dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah.  

Lebih lanjut Suharyanto menginstruksikan kepada BPBD khususnya yang berada di daerah dengan potensi bencana hidrometeorologi basah tahunan untuk segera mengantisipasi dan menerbitkan Surat Keputusan (SK) Siaga Darurat agar upaya kesiapsiagaan sebelum bencana terjadi bisa dioptimalkan.  

"Jika bencana sudah terjadi segera tetapkan status Tanggap Darurat, namun kita bisa mengantisipasi sebelum bencana terjadi. Untuk itu, daerah-daerah yang diprediksi akan mengalami bencana hidrometeorolgi basah bisa mengeluarkan surat siaga darurat", jelasnya.

Terkait hal ini, Suharyanto mencontohkan pengalaman penanganan bencana hidrometeorologi kering, seperti bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga bencana kekeringan.

BACA JUGA:Sinopsis, Streaming dan Download Tokyo Revengers Season 3 Episode 12 Subtitle Indonesia

Dengan keluarnya SK Siaga Darurat Kekeringan dari pemerintah daerah, maka pemerintah melalui BNPB bisa segera menurunkan bantuan berupa pendampingan, peralatan serta bantuan-bantuan lain. Hasilnya, bencana kekeringan dan kebakaran hutan pada tahun 2023 relatif lebih terkendali dari tahun-tahun sebelumnya. 

Suharyanto juga mendorong pemerintah daerah melalui BPBD untuk mengajukan  permohonan dukungan alat, perangkat, dan anggaran kepada BNPB.

Hal ini menjadi penting agar jika sewaktu-waktu terjadi bencana maka penanganan darurat sudah siap dan bisa segera dilaksanakan. Berkas permohonan bantuan dan anggaran dapat diajukan kepada Kepala BNPB selambatnya pada Jumat (22/12) pukul 16:00 WIB. 

"Silakan kepada BPBD untuk mengajukan bantuan siaga darurat seperti perlengkapan bahkan anggaran. Untuk persiapan banjir bisa mengajukan pompa atau perahu karet atau perahu fiberglass, kalau bisa besok sudah masuk."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: