Arsenal Menggunakan 'Ilmu Hitam' untuk situasi bola mati

Arsenal Menggunakan 'Ilmu Hitam' untuk situasi bola mati

Selebrasi Gabriel Magalhaes di laga Tottenham vs Arsenal di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (28/04/2024). -(c) AP Photo/Kin Cheung-

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pada musim 2023/2024, Arsenal berhasil mencetak banyak gol dari situasi bola mati. Menurut pendapat Graeme Souness, strategi yang digunakan oleh tim Mikel Arteta dalam situasi tersebut disebutnya sebagai 'ilmu hitam'.

Tim Arsenal mempersiapkan dengan serius setiap kesempatan bola mati yang mereka dapatkan. Ketika menghadapi tendangan sudut, mereka mengandalkan Bukayo Saka dan Declan Rice sebagai eksekutor utama.

Taktik yang biasa mereka terapkan adalah memanfaatkan keberadaan Ben White untuk mengganggu pemain lawan, termasuk kiper, sementara Gabriel Magalhaes bertugas menerima umpan. Bek asal Brasil tersebut telah berhasil mencetak empat gol musim ini.

Arsenal mendapat pujian karena kegigihan mereka dalam menjalankan strategi bola mati. Namun, Graeme Souness memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, Arsenal terlibat dalam praktik yang tidak fair.

Arsenal Cheating!

Graeme Souness telah melakukan analisis terhadap dua gol yang dicetak oleh Arsenal ke gawang Tottenham dalam pertandingan pekan ke-35. Dua gol tersebut tercipta dari sepak sudut, satu melalui bunuh diri Hojbjerg dan yang lainnya melalui sundulan Kai Havertz. Souness berpendapat bahwa kedua gol seharusnya tidak dianggap sah.

"Ia telah mengamati dengan seksama strategi yang diam-diam dilakukan oleh Arsenal, terutama oleh Ben White, untuk mengganggu penjaga gawang tanpa terdeteksi oleh wasit," ujar Souness.

Dalam proses terciptanya gol Havertz, White berdiri di depan kiper Vicario. Meskipun tidak secara langsung melakukan kontak dengan kiper, tindakannya tersebut membuat pandangan dan ruang geraknya menjadi terbatas.

"Menurut Pasal 12, dengan tegas disebutkan bahwa obstruksi adalah 'bergerak ke jalur lawan untuk mengganggu, menghalangi, memperlambat, atau memaksa perubahan arah ketika bola tidak berada dalam jarak permainan salah satu pemain," tambah Souness.

VAR seharusnya mencegah gol-gol Arsenal

Souness menyebut eksekusi bola mati Arsenal sebagai 'ilmu hitam'. Ada potensi pelanggaran, baik yang dilakukan Ben White atau pemain lain, yang mungkin tidak terlihat oleh wasit, tetapi Souness yakin bahwa VAR bisa melakukan intervensi.

"Pemblokiran yang dilakukan oleh pemain saat bola mati lebih sering terjadi dari sebelumnya, sehingga memberikan tantangan bagi wasit. Tetapi Arsenal melakukannya tiap laga dan selalu melalui White," ujar Souness.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: