Moms, Ini Penyebab Bayi Demam Karena Tumbuh Gigi Bisa Jadi Karena Bakteri
Penyebab Bayi Demam Karena Tumbuh Gigi-(Pixabay/PublicDomainPictures)-
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Saat gigi tumbuh, bayi mungkin mengalami demam. Namun Moms tak perlu khawatir, ada beberapa cara mengatasi bayi demam karena tumbuh gigi.
Dengan bertambahnya usia anak, perkembangannya juga akan berlangsung. Salah satu aspek pertumbuhan yang terjadi adalah pertumbuhan gigi, yang penting untuk membantu anak mengunyah makanan dengan lebih efektif.
Saat gigi tumbuh, biasanya terjadi efek samping seperti anak menjadi gelisah, mengeluarkan lebih banyak air liur dari biasanya, dan mungkin mengalami demam.
Yul ketahui penyebab bayi demam karena tumbuh gigi berikut ini
Penyebab bayi Demam saat Tumbuh Gigi
Demam yang sering terjadi saat proses pertumbuhan gigi pada anak mungkin menandakan adanya masalah kesehatan yang berbeda, seperti infeksi bakteri. Infeksi semacam itu biasanya lebih umum terjadi ketika anak berusia antara 6 hingga 12 bulan, yang juga merupakan masa di mana kebanyakan anak mulai mengalami pertumbuhan gigi.
Ada dua faktor utama yang dapat menyebabkan demam bersamaan dengan proses tumbuh gigi, yang disebabkan oleh infeksi bakteri:
Paparan bakteri yang meningkat
Pada usia 6-12 bulan, anak cenderung mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dengan mengisap dan mengunyah berbagai objek. Kontak dengan objek-objek ini dapat meningkatkan paparan bakteri yang kemudian dapat masuk ke dalam tubuh, memicu infeksi. Ini sering terjadi secara bersamaan dengan tumbuh gigi.
Penurunan antibodi
Pada usia 6-12 bulan, bayi mulai kehilangan antibodi yang diperoleh dari ibunya setelah lahir. Kehilangan antibodi ini membuat sistem kekebalan tubuh anak lebih rentan terhadap masalah kesehatan, termasuk infeksi yang menyebabkan demam.
Penting untuk diingat bahwa jika demam saat tumbuh gigi disebabkan oleh masalah lain, Moms perlu segera berkonsultasi dengan dokter. Jika demam tidak mereda dalam beberapa hari, kemungkinan infeksi bakteri telah menyebar dan memerlukan perawatan medis lebih lanjut.
Gejala Demam pada Bayi Karena Tumbuh Gigi
Demam ringan
Menurut Journal of The American Academy of Pediatrics, ketika bayi sedang tumbuh gigi, mereka mungkin mengalami peningkatan suhu tubuh di bagian kepala.
Peningkatan suhu di kepala yang disebabkan oleh proses pertumbuhan gigi adalah respons alami tubuh bayi dan tidak perlu dikhawatirkan.
Meskipun demikian, pertumbuhan gigi biasanya tidak menyebabkan demam yang tinggi, yaitu suhu tubuh mencapai 38 derajat Celsius atau lebih.
Demam pada bayi karena tumbuh gigi cenderung ringan, berkisar antara 37,2 hingga 38 derajat Celsius. Biasanya, demam ini tidak mencapai tingkat yang tinggi, kecuali jika anak mengalami infeksi selama proses pertumbuhan gigi.
Gusi bengkak
Bayi yang sedang tumbuh gigi biasanya gusinya akan membengkak. Gusi yang mengalami pembengkakan saat pertumbuhan gigi baru adalah respons peradangan atau inflamasi. Hal ini sebenarnya merupakan reaksi normal karena gusi menganggap gigi yang baru tumbuh sebagai hal yang baru bagi tubuhnya.
Peradangan ini menyebabkan gusi menjadi merah dan membesar, sehingga terjadi pembengkakan. Gusi menjadi sangat sensitif, sehingga bahkan sentuhan ringan pun dapat menimbulkan rasa nyeri.
Inflamasi ini dapat membuat anak menjadi rewel ketika gusi mereka tersentuh, bahkan oleh bibir atau pipi mereka sendiri. Anak mungkin akan mencoba meredakannya dengan menggigit sesuatu atau menggosok bagian gusi yang bengkak.
Karena gusi terlalu sensitif, ada kalanya anak enggan menutup mulutnya sendiri. Hal ini mengakibatkan kelenjar ludahnya menghasilkan lebih banyak air liur dari biasanya.
Bayi susah makan dan sering merengek
Masalah dalam makanan ini berhubungan dengan pembengkakan pada gusi. Sensitivitas gusi yang terjadi ketika bersentuhan dengan makanan membuatnya enggan makan karena rasa sakit yang dirasakan.
Bayi juga akan menjadi rewel karena merasa tidak nyaman akibat pembengkakan gusi yang menyebabkan rasa sakit, disertai dengan rasa pusing karena demam, juga karena lapar tetapi tidak berani mengunyah makanan.
Meski demikian, Moms harus memastikan nutrisi bayi tetap terpenuhi ya. Nutrisi ini bisa Moms berikan melalui ASI atau makanan pendukung yang mudah dimakan oleh si Kecil.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: