Kekeringan Meluas, Pemkab Bekasi Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan

Kekeringan Meluas, Pemkab Bekasi Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan

Pemkab Bekasi perpanjangan massa tenggang waktu status tanggap darurat bencana kekeringan selama tujuh hari kedepan terhitung pertanggal 12 September 2024 hingga 19 September 2024.-Cikarang Ekspress-karawangbekasi.disway.id

Sebelumnya, diberitakan sejumlah lahan pertanian yang berada di bagian utara Kabupaten Bekasi sering kesulitan air. Penyebab nya lantaran sistem irigasi yang buruk. Akibatnya, petani terpaksa menunda waktu tanam.

Mengatasi hal tersebut, Pemerintah daerah Kabupaten Bekasi telah menyiapkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) setelah diterbitkannya status tanggap darurat kekeringan. 

BACA JUGA:Rapat Paripurna Terakhir Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Periode 2019-2024, Tetapkan Dua Perda

BACA JUGA:Nonton Mob Kara Hajimaru Tansaku Eiyuutan (A Nobody’s Way Up to an Exploration Hero) Episode 10 Sub Indo

Anggaran BTT itu direncanakan untuk normalisasi sungai dan bendung dari sampah yang menyumbat, terutama pada aliran sungai di wilayah utara. 

Selain itu, sebagai langkah awal, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk memperbaiki bendung.

Sementara itu, Salah seorang petani setempat yang tergabung dalam Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sukatani, Saripudin mengungkapkan tahun ini di wilayahnya terdapat 740 hektar sawah mengalami gagal tanam hingga gagal panen. 

Menurutnya, sistem irigasi di Bendung Kali Cikarang dan Talang Air Irigasi di Kampung Rawa Lele, tidak berfungsi optimal.

BACA JUGA:JNE Apresiasi Karya Para Pemenang Content Competition 2024

BACA JUGA:Nonton My Hero Academia Season 7 Episode 15 Subtitle Indonesia

“Harusnya sebentar lagi panen, tinggal menunggu hari. Bahkan ada beberapa petani yang memanfaatkan air dari danau itu sudah mulai muncul padi udah mau panen. Ya kalau sekarang ini mungkin gagal nyawah, gagal tanam. Tapi tahun kemarin itu banyak sekali yang gagal. Karena airnya kurang jadi nyawahnya itu gak serempak, otomatis hama selalu berpindah-pindah gitu,” ujar Saripudin.

Saripudin sempat menyampaikan keluhannya langsung kepada Pj Bupati Bekasi saat peninjauan di Talang Rawa Lele Cibitung. Menurutnya, jembatan lintasan air pada Talang Air Irigasi di Kampung Rawa Lele terhambat akibat sampah yang memenuhi gorong-gorong.

“Di jembatan ini ada gorong-gorong sampai empat lubang, ini menyebabkan penumpukan sampah sehingga membuat macet air. Untuk sementara ini dari pak Pj Bupati Bekasi dibersihkan secara manual dulu oleh petugas-petugas PJT,” tambah Saripudin.

Ia berharap agar masalah sistem irigasi di wilayah utara Kabupaten Bekasi segera ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi. Setiap tahun, para petani di wilayah utara menghadapi kekeringan akibat buruknya sistem irigasi, yang berdampak pada penghasilan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti berdagang dan biaya sekolah anak-anak.

BACA JUGA:Bupati Karawang Segera Siapkan Taman Lalu Lintas hingga Skatepark, Loh! Yuk Intip Desainnya..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: