7 Fakta Menegangkan Kisruh Penembakan Rudal Balistik Korea Utara ke Semenanjung Korea
rudal Balistik Jarak Jauh ke Laut Timur --airspace.review.com
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal ke perairan timur laut semenanjung Korea pada hari Kamis waktu setempat. Tembakan ini terjadi setelah pertemuan antara pimpinan pertahanan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) di Pentagon.
Perseteruan antara koresel dan korut menimbulkan kengerian bukan hanya bagi Masyarakat Korea tapi juga Masyarakat Dunia. Mengingat penembakan rudal tersebut dibantu oleh kedua negara berpengaruh dunia yakni Amerika dan Rusia.
BACA JUGA:Meninggalnya Irna Gustiawati, Sosok Jurnalis Berpengaruh Indonesia, Berikut Profil Selengkapnya
Bagi kamu yang masih beingung akan perseturuan dua negara Korea ini. Berikut sejumlah faktra menarik atas penembakatn Rudal Korut ke korsel.
1. Korut Luncurkan Rudal Jarak Jauh ke Laun Semenanjung Korea
Kepala Staf Gabungan militer Korsel mendeteksi peluncuran rudal tersebut, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.
"Militer kami mendeteksi satu rudal balistik diluncurkan dari Pyongyang ke arah Laut Timur sekitar pukul 7.10 waktu setempat," ungkapnya, seperti dilaporkan oleh AFP.
Rudal yang diluncurkan diduga merupakan rudal jarak jauh yang ditembakkan pada sudut tinggi.
Menurut laporan dari Yonhap pada Kamis (31/10/2024), militer Korsel belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai peluncuran rudal tersebut.
Sampai berita ini diterbitkan, penelitian terkait peluncuran rudal ini masih terus dilakukan dan belum menemukan titik terang.
2. Pimpinan Pertahanan AS minta Korut Tarik Mundur Pasukannya di Rusia.
Peluncuran rudal terjadi beberapa jam setelah kepala pertahanan Korsel dan AS mengutuk pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia.
Pimpinan pertahanan AS dan Korsel menyerukan agar Korut menarik pasukannya dari Rusia, di mana sekitar 10.000 pasukan dilaporkan dikerahkan untuk melawan pasukan Ukraina.
Jepang juga mengonfirmasi kemungkinan peluncuran rudal balistik dari Korea Utara dan memperingatkan kapal yang beraktivitas di Laut Jepang untuk berhati-hati.
3. Picu Kekhawatiran Internasional dan Eskalasi Signifikan
AS dan Korsel percaya bahwa pengiriman pasukan Pyongyang ke medan tempur melawan pasukan Kyiv dapat menyebabkan eskalasi signifikan dan memicu kekhawatiran internasional yang lebih luas.
BACA JUGA:DPRD Jabar Dorong Disparbud Inventarisasi Cagar Budaya yang Berpotensi Rusak
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menyerukan agar Korut menarik pasukannya dari Rusia, dan ia menegaskan bahwa AS akan terus bekerja sama dengan sekutu untuk mencegah penggunaan pasukan tersebut dalam pertempuran.
4. Pernyataan dari Menteri Pertahanan Korsel
Menteri Pertahanan Korsel, Kim Yong-hyun, menyatakan keyakinannya bahwa pengerahan pasukan Korea Utara dapat meningkatkan ancaman keamanan di semenanjung Korea.
5. Latar Belakang Peluncuran Rudal Korut
Dugaan peluncuran rudal balistik ini muncul setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan meminta Korea Utara untuk menarik pasukannya dari Rusia.
AS sebelumnya menuduh Korea Utara mengirim sekitar 10.000 personel militer ke Rusia, dengan sebagian dari mereka berada di perbatasan dekat Ukraina.
6. Cari tau Soal Rudal Balistik
Rudal balistik adalah jenis peluru kendali yang terbang mengikuti jalur balistik, yaitu jalur yang ditentukan oleh hukum fisika, mirip dengan lintasan proyektil. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai rudal balistik:
Rudal ini didorong oleh tenaga roket atau serangkaian roket. Selama fase peluncuran, rudal dapat dikendalikan, tetapi setelah itu, ia terbang tanpa penggerak hingga mencapai sasaran.
Rudal balistik terbang dalam ketinggian sub-orbit, yang berarti ia bergerak melalui atmosfer dan ruang angkasa sebelum akhirnya jatuh ke target yang ditentukan.
7. Efek Peluncuran Bagi Rakyat Korea
Penembakan rudal balistik oleh Korea Utara (Korut) ke arah Korea Selatan (Korsel) memiliki berbagai efek yang signifikan. Penembakan rudal ini meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea. Korsel dan AS biasanya merespons dengan meningkatkan kesiapsiagaan militer mereka, yang dapat menciptakan siklus eskalasi antara kedua negara.
BACA JUGA:Lakukan Monev, Disdikpora Karawang Minta KONI Laksanakan Program Kerja secara Maksimal
Setelah peluncuran rudal oleh Korut, militer Korsel sering kali melakukan latihan atau peluncuran balasan sebagai bentuk peringatan. Misalnya, Korsel dan AS dapat menembakkan rentetan rudal ke laut sebagai tanggapan, menunjukkan bahwa mereka siap untuk melindungi diri dari ancaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: