6 Jenis Jamur Asal Eropa Punya Bentuk yang Unik Jadi, Pelengkap Pizza, Pasta Sampai Snack
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Kau bisa menemukan di ini di beberapa sudut tembab yang lembab, ia akan tumbuh dengan variasi yang banyak. Siapa lagi kalau bukan jamur? Punya jenis yang banyak tapi ga semuanya aman dimakan.
Hampir semua orang suka mengkonsumsi jamur, harganya yang murah, jenis yang melimpah dan mudah dioleh jadi masakan kaya akan rempah. Membuat siapapun tidak bisa berpaling dari olahan masakan berbahan dasar jamur.
Setiap jenis jamur punya citarasa dan tekstur yang berbeda beda. Selain mudah diolah, jamur juga meawarkan rasa lezat dengan kandungan serat dan protein yang baik untuk tubuh. Kamu bisa menemukan berbagai varian jamur, mulai dari yang premium hingga yang lebih terjangkau, baik di pasar maupun di pinggir jalan.
BACA JUGA:7 Khasiat Jamur Kristal Untuk Program Diet, Rendah Kalori Bikin Cepet Kenyang
Namun perlu diingat, gak semua jamur aman dikonsumsi. Karena ada beberapa jenis yang mengandung racun. Beberapa contoh jamur yang aman dan bergizi adalah portobello, shiitake, dan jamur kancing, yang rendah kalori dan kaya nutrisi penting.
Berikut ini adalah 5 Jenis Jamur yang tumbuh dan dibudidayakan Asal Jepang tapi banyak dikonsumsi Orang Indonesia. Adapun diantaranya
Berikut ini adalah ragam jenis jamur yang dibudidayakan di Eropa, dengan bentuk yang unik dan tentunya aman dikonsumdi dan diolah jadi beragam jenis masakan. Mulai dari Pasta, Pizza sampai snack kering. Adapun jenis jamur tersebut diantarany
1. Jamur Truffle - Eropa
Jamur Truffle adalah salah satu jamur premium yang populer di Eropa. Jamur eksklusif ini tumbuh di akar pohon dan penyebaran spornya dilakukan oleh hewan yang memakan jamur. Karena sulit ditemukan, jamur Truffle tergolong langka dan mahal. Kamu mungkin hanya bisa menemukannya di restoran bintang lima, biasanya disajikan dalam sup atau pasta.
BACA JUGA:Parkir Liar Menjamur, Karawang Traffic Watch Minta Bank Mandiri Siapkan Lahan Parkir
2. Jamur Lingzhi - Cina
Dikenal sebagai "jamurnya para raja," Jamur Lingzhi dulunya hanya bisa dinikmati oleh kalangan raja. Jamur ini dipercaya memiliki khasiat luar biasa, termasuk mengandung zat anti-HIV dan anti-alergi alami. Meskipun berasal dari Cina dan bisa ditemukan di pasaran, harganya cukup tinggi.
3. Jamur Portobello - Eropa
Jamur Portobello berwarna kecokelatan dan termasuk dalam kategori jamur besar. Dengan diameter kelopaknya yang mencapai 13 cm, jamur ini cocok untuk dipanggang, ditumis, atau dicincang menjadi campuran hamburger.
Sebelum mengonsumsinya, sebaiknya kamu mencuci jamur ini karena memiliki aroma yang cukup tajam. Jamur Portobello dapat membantu regenerasi sel-sel yang rusak dalam tubuh dan kaya akan vitamin B kompleks.
4. Jamur Morel – Gunung Rinjani
Jamur Morel dikenal sebagai salah satu jamur dengan kandungan antioksidan tinggi. Jamur ini juga termasuk yang termahal karena sulit ditemukan dan dibudidayakan. Menariknya, jamur Morel menjadi salah satu jamur termahal di Gunung Rinjani, hanya kalah dari jamur Truffle. Bentuknya sangat unik dengan kelopak yang memil iki lubang-lubang kecil.
5. Jamur Lion’s Mane - Amerika
Jamur yang memiliki nama ilmiah Hericium erinaceus ini dapat ditemukan di China, Jepang, Amerika Utara, dan Eropa. Jamur ini tampak seperti gumpalan berambut dengan warna putih hingga krem dan memiliki ukuran rata-rata antara 5-40 cm.
Ketika dimasak, rasanya mirip dengan daging lobster yang dimasak dengan mentega. Dikenal juga sebagai jamur pompom, jamur ini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Jamur Lion’s Mane dipercaya memiliki manfaat untuk menurunkan kolesterol, dan mengobati diabetes.
6. Jamur Porcino - Italia
Jamur Porcino adalah salah satu jenis jamur yang memiliki manfaat luar biasa. Jamur ini berwarna kecoklatan dan dikenal dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang mungkin muncul seiring bertambahnya usia.
Dengan kandungan antioksidan yang tinggi, jamur Porcino berperan penting dalam proses regenerasi tubuh. Asli dari Italia, jamur ini sering disebut "jamur si bayi babi" karena bentuk payung dan batangnya yang tebal serta lembut, yang mirip dengan penampilan anak babi.
Di Jakarta, jamur ini dijual dengan harga yang cukup tinggi, sehingga penting untuk mencari tahu cara terbaik untuk mengolahnya sebelum membeli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: