Ciri lain dari Sekolah Ramah Anak adalah dukungan media ajar yang memadai, seperti buku pelajaran dan alat bantu visual, yang membantu siswa memahami materi lebih baik.
Guru berperan sebagai fasilitator dan mengembangkan pembelajaran yang kooperatif, interaktif, baik dalam kelompok maupun secara individu. Pembelajaran bersifat partisipatif, di mana siswa lebih aktif dalam proses belajar, didorong untuk menemukan solusi sendiri atas suatu permasalahan.
BACA JUGA:Lakukan Ini Moms! Tips Memilih Sekolah PAUD dan TK untuk Anak
Keterlibatan Siswa dalam Aktivitas Sekolah
Sekolah Ramah Anak mengikutsertakan siswa dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan kompetensi mereka. Pendekatan learning by doing diterapkan melalui kegiatan praktek, demonstrasi, dan percobaan, sehingga siswa belajar dengan cara yang menyenangkan dan mendalam.
Penataan Kelas yang Menyertakan Siswa
Siswa juga diajak terlibat dalam penataan kelas, mulai dari pengaturan bangku, dekorasi kelas, hingga penataan karya siswa. Kelas diatur sedemikian rupa agar siswa betah berada di dalamnya, seperti dengan menyediakan pojok baca atau memajang karya siswa di dinding. Kursi dan meja juga disesuaikan dengan ukuran tubuh anak, dan mudah dipindah-pindah agar kelas lebih dinamis.
Dengan berbagai ciri ini, Sekolah Ramah Anak tidak hanya memfasilitasi proses belajar yang aman dan nyaman tetapi juga mendukung perkembangan kepribadian dan potensi setiap anak dalam lingkungan yang inklusif dan penuh dukungan.**