Langganan Pencemaran Kali Cilemahabang, DLH Kabupaten Bekasi Mandul Sanksi

Langganan Pencemaran Kali Cilemahabang, DLH Kabupaten Bekasi Mandul Sanksi

Dokumentasi Cikarang Ekspres : Pemerintah Kabupaten Bekasi (Pemkab Bekasi), menelusuri pencemaran Kali Cilemahabang yang menyebabkan air di sungai itu menjadi hitam pekat. -Cikarang Ekspress-karawangbekasi.disway.id

Tak hanya soal sungai tercemar, Saeful juga menyoroti persoalan lain yang membelit DLH Kabupaten Bekasi. Ia menyinggung beban berat yang dihadapi dinas tersebut, mulai dari kisruh pengelolaan TPA Burangkeng, permasalahan hukum yang melibatkan pejabatnya, hingga temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pengembalian anggaran.

“DLH sedang tidak baik-baik saja. Tapi itu bukan alasan untuk diam. Justru harus lebih kerja keras, karena menyangkut hajat hidup masyarakat banyak. Jangan sampai hanya sibuk urus internal tapi lupa dengan tanggung jawab terhadap publik,” ujarnya.

Jika DLH tidak mampu menangani secara tuntas pencemaran Kali Cilemahabang, Saeful menyarankan agar Pemkab Bekasi tidak ragu melibatkan pemerintah provinsi bahkan kementerian.

“Kalau memang berat, naikkan saja ke provinsi atau kementerian. Jangan terus-terusan bilang sulit. Kita ini punya undang-undang, punya alat negara. Gunakan semua itu untuk lindungi rakyat dari bahaya limbah,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pencemaran Kali Cilemahabang telah menjadi persoalan menahun yang belum kunjung selesai. Munculnya busa dan bau menyengat diduga berasal dari aktivitas industri di kawasan sekitar. DLH Kabupaten Bekasi sebelumnya mengklaim akan menindak jika ada laporan, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada pelaku yang ditetapkan secara resmi.

Diberitakan sebelumnya, fenomena mencemaskan terjadi di Sungai Cilemahabang, Kabupaten Bekasi, pada Selasa pagi (01/7).

Air sungai yang melintasi Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, tiba-tiba dipenuhi busa putih pekat sepanjang lebih dari satu kilometer. Selain berbusa, air sungai juga mengeluarkan bau tak sedap dan diduga menyebabkan kematian sejumlah ikan.

Seorang warga setempat, Irfan Sanusi (30), menyatakan busa mulai terlihat sejak pukul 07.00 WIB di bawah Bendung Cilemahabang dan mengalir ke arah utara. Fenomena itu berlangsung hingga sekitar pukul 09.30 WIB sebelum mulai menghilang.

“Pagi tadi dari jam 7 sampai 8 itu banyak busanya. Saya pantau jam 9.30 sudah mulai hilang, tapi cukup panjang, lebih dari satu kilometer. Airnya juga berbau dan warnanya hitam seperti oli,” kata Irfan

Menurutnya, kejadian semacam ini pernah terjadi sebelumnya, namun kali ini jauh lebih parah. Ia menduga pencemaran berasal dari limbah industri, terlebih biasanya kondisi seperti ini muncul usai hujan deras.

“Biasanya muncul setelah hujan. Tapi kali ini busanya parah sekali, sampai jauh mengalir ke utara. Ikan-ikan juga banyak yang mabuk dan mati,” ujarnya. 

Ia menambahkan, dulunya air Kali Cilemahabang masih jernih dan digunakan warga untuk mandi, mencuci, bahkan pertanian. Namun kini kondisinya memprihatinkan.

Irfan berharap pihak terkait, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, segera turun tangan menangani masalah ini. “Warga banyak yang mengeluh. Kami minta pemerintah jangan diam saja,” pintanya.

Sementara itu, Juru Bicara DLH Kabupaten Bekasi, Dedy Kurniawan, mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari masyarakat.

“Kami siap menindaklanjuti, tapi kami butuh pelaporan resmi dari warga agar bisa diverifikasi di lapangan. Jika ada warga yang bersedia melapor, kami akan segera tindak lanjuti,” tegas Dedy.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait