Disdik Jabar prioritaskan pembangunan SMA dan SMK Baru di 33 kecamatan

Disdik Jabar prioritaskan pembangunan SMA dan SMK Baru di 33 kecamatan

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Wahyu Mijaya.(Foto: Okky firmansyah/Disway.Id)--

JABARDISWAYID-  Dinas Pendidikan Jabar memprioritaskan pembangunan sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri baru di 33 kecamatan di Provinsi Jawa Barat.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Wahyu Mijaya mengatakan bahwa pembangunan SMA dan SMK negeri baru di 33 kecamatan prioritas akan dimulai tahun 2024.

"Kita bangun secara bertahap, mulai tahun 2024, 2025, dan 2026, sesuai dengan kemampuan anggaran," katanya. Wahyu mengatakan bahwa berdasarkan data pemerintah, ada sekitar 130 kecamatan yang membutuhkan SMA dan SMK negeri baru.

BACA JUGA:Disdik Jawa Barat Cetak Generasi Muda Berkarakter dengan Jabar Masagi

"Dari jumlah tersebut sebanyak 33 kecamatan yang kita prioritaskan," katanya.

Wahyu tidak memerinci kecamatan-kecamatan yang diprioritaskan. Dia hanya mengatakan bahwa kecamatan prioritas tersebar di 27 wilayah kabupaten dan kota di Jawa Barat.

"Tersebar, tidak hanya di wilayah kabupaten, tetapi ada pula di wilayah kota, seperti Bekasi," katanya.

BACA JUGA:Beasiswa 2023 Jawa Barat, Disdik Sediakan Kuliah Gratis Perguruan Tinggi

Wahyu menjelaskan bahwa penyediaan SMA dan SMK negeri baru mencakup pengalihan status sekolah dari swasta ke negeri sebagaimana yang dilakukan dalam penyediaan sekolah luar biasa (SLB).

"Di Bogor ada 2 SLB swasta yang kita ubah statusnya menjadi negeri. Pola semacam itu juga kita lakukan," katanya.

Wahyu berharap penambahan SMA dan SMK negeri diikuti dengan penambahan sekolah swasta.

BACA JUGA:Program Stopper Disdik Jabar Antisipasi Perundungan di PPDB 2023

"Tersebar, tidak hanya di wilayah kabupaten, tetapi ada pula di wilayah kota, seperti Bekasi," katanya.

Wahyu menjelaskan bahwa penyediaan SMA dan SMK negeri baru mencakup pengalihan status sekolah dari swasta ke negeri sebagaimana yang dilakukan dalam penyediaan sekolah luar biasa (SLB).

"Di Bogor ada 2 SLB swasta yang kita ubah statusnya menjadi negeri. Pola semacam itu juga kita lakukan," katanya. Wahyu berharap penambahan SMA dan SMK negeri diikuti dengan penambahan sekolah swasta.***

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: