DLH Terkesan Fasilitasi Kepentingan Politik Tri, Direktur RPI : Eks Walkot Bekasi Seperti Alami Power Syndrome

DLH Terkesan Fasilitasi Kepentingan Politik Tri, Direktur RPI : Eks Walkot Bekasi Seperti Alami Power Syndrome

Fernando EMaS Direktur Rumah Politik Indonesia dan pengamat politik --

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID -
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS, mempertanyakan sikap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi karena terkesan memfasilitasi Tri Adhianto untuk kepentingan Pilkada 2024 mendatang.

Fernando pun menegaskan, Tri Adhianto juga jangan seperti orang yang mengalami power syndrome, sehingga masih saja merasa sebagai Wali Kota Bekasi. Sehingga tidak melakukan hal diluar kewajaran untuk mencapai target.

Hal itu menyusul intruksi dari UPTD Taman Kota untuk mensterilkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Taman Alun-alun Hasibuan karena ada kegiatan pertemuan Akbar Relawan Tri Adhianto Sahabat Wong Cilik di lokasi tersebut. 

BACA JUGA:Paripurna Dihujani Interupsi Meminta Pj. Walkot Bekasi Tegas Tindak ASN yang Tidak Netral

"Ada apa dengan Dinas Lingkungan Hidup Bekasi yang sepertinya memfasilitasi Tri Adhianto untuk kepentingan pilkada Walikota Bekasi pada 2024 sehingga harus mengeluarkan himbauan tersebut,"tegas Fernando juga sebagai pengamat politik ini.

Terkait hal itu Fernando tegas meminta Pejabat (Pj) Walikota Bekasi, Raden Gani Muhamad untuk memberi tindakan tegas jangan terkesan tutup mata atas fasilitas yang sepertinya sengaja diberikan kepada mantan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

BACA JUGA:WADUH.. Gegara Ada Silaturahmi Akbar Relawan Tri Adhianto' DLH Larang PKL Berjualan di Alun-alun Hasibuan

"Ingat, Pj Wali Kota Bekasi harus menjalankan tugasnya dengan bersikap netral, tanpa berpihak pada salahsatu bakal calon Wali Kota,"ujar Fernando EMaS Direktur Rumah Politik Indonesia, Jum'at 29 September 2023.

Kalau Pj Walikota Bekasi tidak bisa menertibkan bawahannya, sebaiknya Menteri Dalam Negeri melakukan evaluasi terhadap pengangkatan Raden Gani Muhammad sebagai Walikota Bekasi.

BACA JUGA:Direktur Rumah Politik Indonesia Minta Gambar Tri Adhianto Dicopot dari Kantor Pemerintah

Sementara itu Pengamat Kebijakan Publik dan Politik yang juga Ketua Forum Komunikasi Intelektual Muda (Forkim) Indonesia, Mulyadi menyebut Kota Bekasi saat ini seolah ada matahari kembar. 

Politisasi birokrasi Tri Adhianto yang berkolaborasi dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup hal itu seperti rencana sosialisasi Tri Adhianto yang dikemas dengan tajuk silaturahmi bersama Wong Cilik yang difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Bekasi.

BACA JUGA:Tri Adhianto Terlihat Ditengah Plesiran Misterius Keluarga Besar Dinkes Kota Bekasi, Pengamat: Memalukan

"Ini jelas pembelahan Birokrasi dan ada matahari kembar di tubuh Pemkot Bekasi. Harusnya Dinas Lingkungan Hidup tidak boleh memfasilitasi ex Walikota Bekasi di acara Dinas," tegas Mulyadi.

Lebih lanjut, Mulyadi menjelaskan bahwa Yudhianto bersama Tri Adhianto melakukan 'The Parpolisasi' di tubuh Pemkot Bekasi.

"Lah ini Parpolisasi, Tri kan harusnya tau etika. Dia sekarang hanya Ketua Partai Politik, dan Yudhianto selaku Kepala Dinas harus bertanggung jawab jangan memparpolisasi Birokrasi," papar Mulyadi.

BACA JUGA:Pemda Bekasi Ogah Bayar Ganti Rugi Lahan Kantor Desa Sukaresmi, Ini Alasannya

Situasi demikian, sambung Mulyadi, menegaskan bahwa PJ. Walikota Bekasi bersama Sekda Kota Bekasi selaku Pimpinan tertinggi harus segera bersikap.

"PJ. Walikota harus bersikap jangan terlihat seperti boneka dan terkesan ada matahari kembar. Sekda selaku Pimpinan ASN harus mampu mengontrol tindakan anak buahnya jangan melakukan pembiaran," imbuhnya.

Persitiwa ini terungkap, setelah Tri Adhianto yang di fasilitasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi akan menggelar acara yang akan dilangsungkan di alun alun Bekasi yang akan  dilaksanakan pada 30 September sampai 1 Oktober.

BACA JUGA: PJ. Wali Kota Bekasi Diminta Tegas ke OPD Masih Menyisipkan Gambar eks Walkot di Pengumuman

Sayang, hingga berita ini dimuat pihak Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Bekasi belum bisa dimintai keterangannya.***


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: