Kreatif, Warga Sukadami Ciksel Manfaatkan Sampah Jadi 'Pundi-pundi' Duit

Kreatif, Warga Sukadami Ciksel Manfaatkan Sampah Jadi 'Pundi-pundi' Duit

Bermodalkan niat dan kekompakan warga serta keinginannya dalam menjaga lingkungan, akhirnya sampah-sampah non organik ini bisa menghasilkan pundi-pundi uang.-Cikarang Ekspress-karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Warga di Perumahan Wahana Cikarang, RT 010/RW 009. Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan kompak dalam memilah dan memilih sampah organik dan non organik. Sampah tersebut berasal dari rumah warga sekitar.

Bermodalkan niat dan kekompakan warga serta keinginannya dalam menjaga lingkungan, akhirnya sampah-sampah non organik ini bisa menghasilkan pundi-pundi uang. 

Ketua Bidang lingkungan dan Pembangunan RT 010, Asep Suryana menyampaikan, praktek yang di lakukan oleh warga di wilayahnya itu sudah berlangsung sejak 4 tahun yang lalu.

Sebelumnya, ia juga memberikan edukasi kepada warga, mulai dari orang tua, anak-anak dan remaja di sekitar wilayahnya agar lebih paham tentang kebersihan dan menjaga lingkungan.

BACA JUGA:Parasika (Unsika) Raih Gold Award di Penabur International Choir Festival 2024

BACA JUGA:Shy 2nd Season (Shy Season 2) Episode 11: Sinopsis dan Tempat Nonton

" Iya jadi disetiap rumah warga kita taro karung untuk menampung sampah non organik. Seperti kardus, kertas, botol bekas minuman dan sampah-sampah yang memiliki nilai ekonomi," kata Asep kepada Cikarang Ekspres, Senin (16/9).

Sampah yang sudah terkumpul selanjutnya di bawa ke Bank Sampah yang yang lokasinya tidak jauh dari perumahan warga. Sampah di sortir setiap satu bulan sekali selanjutnya di jual ke pengepul. Hasil dari penjualan bisa mencapai Rp 300 hingga Rp 500 ribu perbulannya tergantung banyaknya sampah yang di jual.

" Jadi uang hasil penjualan itu kita masukkan ke kas RT. Uang kas tersebut nantinya untuk pembayaran penerangan lampu jalan di masing-masing gang.Jadi di gang-gang RT 010 ini kita punya panel listrik masing-masing," ucapnya.

Selian itu, uang kas ini juga bisa digunakan untuk keperluan kegiatan-kegiatan warga sekitar. Contohnya seperti acara perayaan HUT RI, acara Keagamaan dan acara-acara lainnya. Itu bisa menggunakan anggaran tambahan dari penjualan sampah.

Lebih jauh, pria yang juga sebagai Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Sukadami ini mengungkapkan keinginannya mengelola sampah organik. Namun masih terbentur sejumlah kendala. Diantaranya belum ada lokasi strategis dan sarana-prasarananya.

BACA JUGA:Isekai Yururi Kikou Kosodateshinagara Boukensha Shimasu Episode 12 END: Sinopsis dan Tempat Nonton

BACA JUGA:Kamen Rider Gavv Episode 3: 'Soda Panchi wa Tsumina Aji', Sinopsis dan Tempat Nonton

" Kita juga kepikiran untuk mengelola sampah organik atau sampah rumah tangga menjadi kompos. Tapi untuk sekarang belum bisa karena belum ada lokasi yang strategis. Jadi saat ini untuk sampah organik di angkut langsung petugas pengangkutan sampah," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: