Viral, Siswa SMK Penjual Es Teh Dipalak Preman di Karawang, Polisi Selidik

Viral, Siswa SMK Penjual Es Teh Dipalak Preman di Karawang, Polisi Selidik

Siswa SMK Penjual Es Teh Dipalak Preman di Karawang--Tangkapan Layar

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Seorang pelajar SMK yang berjualan es teh di Rengasdengklok, Karawang dipalak oleh preman kampung.

Rekaman CCTV yang menampilkan Riziq Alfarizie (15 tahun) dipalak preman itu pun viral di media sosial.

Rizik menuturkan, aksi pemalakan itu terjadi pada Minggu (29/9) di lapak dagangannya di Dusun Karajan, Desa Kalangsari, sekitar pukul 19.30 WIB.

Saat itu terdapat dua orang tak dikenal datang menghampirinya menggunakan sepeda motor. Salah satu dari mereka turun dan tiba-tiba langsung meminta uang kepadanya.

BACA JUGA:Lewat Rapur, Pimpinan dan Keanggotaan AKD DPRD Jabar Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan

BACA JUGA:2.5-jigen no Ririsa Episode 15: Tanggal Rilis, Plot Cerita dan Tempat Menontonnya

Pelaku tersebut, kata dia, mengaku sebagai Karang Taruna setempat. Lantaran ketakutan, dia pun akhirnya cuma bisa pasrah menyerahkan uang hasil dagangannya.

"Dia (pelaku) datang meminta uang. Waktu minta uang, pelaku juga mengatasnamakan Karang Taruna, karena saya takut jadi saya kasih uang yang dia minta sebesar Rp 30 ribu," ucapnya, Kamis (10/10).

Polisi Cari Pelaku

Kapolsek Rengasdengklok, Edi Karyadi, menyebut jajarannya sedang menyelidiki peristiwa tersebut. Keterangan sementara yang didapat, pelaku bukan lah anggota Karang Taruna, warga setempat pun bahkan tidak ada yang mengenalinya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku tengah memburu pelaku demi mencegah kejadian serupa terulang.

BACA JUGA:Jadwal Tayang, Spoiler dan Tempat Menonton Sword Art Online Alternative: Gun Gale Online episode 2 Sub Indo

BACA JUGA:Polemik Foto yang Viral di Medsos, KPU Karawang Layangkan Somasi ke Dewan PKS Mumun Maemunah

"Kita akan berupaya terus mencari pelaku yang melakukan pemerasan, apalagi dengan modus mengatasnamakan Karang Taruna. Jangan sampai pelaku melakukan hal yang sama pada pedagang atau warga yang lain, sehingga mengganggu keamanan dan ketertiban di wilayah Rengasdengklok," jelas Edi. (bbs/ihm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: