Dilema Penutupan Tambang Ilegal Tanpa Solusi
Bentang alam Karst Citatah yang megah perlahan rusak akibat aktivitas tambang yang terus berlangsung di tengah lemahnya perlindungan regulasi. Dok Disway.id.--
Jabar, Disway.id-Penutupan 13 titik tambang ilegal di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menimbulkan efek domino yang mengancam keberlangsungan ekonomi warga setempat.
Tidak hanya berdampak pada para pekerja tambang, para perajin batu kapur di daerah sentra pengolahan seperti Citatah, Kecamatan Cipatat, juga ikut merasakan imbasnya.
Citatah sejak lama dikenal sebagai kawasan pengolahan batu kapur, marmer, dan bebatuan hasil tambang lainnya. Namun kini, para perajin kesulitan menjalankan usahanya akibat terhentinya pasokan bahan baku dari tambang yang ditutup.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Minta Polisi Tindak Tambang Ilegal Karsel
Ya, terancam, karena sekarang bahan bakunya terbatas. Batu kapur dari pertambangan tidak ada, karena ditutup. Jadi produksi juga tidak bisa jalan sekarang,” ujar Amir, salah seorang perajin batu kapur, Senin (7/7/2025).
"Amir menjelaskan, batu kapur yang biasa mereka olah digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai kebutuhan seperti pakan ternak, pupuk, dan bahan campuran semen.
Menurutnya, tidak sedikit juga yang diolah menjadi marmer untuk kebutuhan bangunan. Tanpa pasokan dari tambang, para pelaku usaha kehilangan mata pencaharian.
BACA JUGA:Tambang Ilegal di Sana-Sini, Pemkab Karawang Jangan
“Sekarang bingung karena dari hulu sudah nggak ada pasokannya,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa dampak dari penutupan tambang sangat terasa karena sektor pertambangan batu di Cipatat telah menopang ekonomi warga selama puluhan tahun.
Saat ini, setidaknya belasan perusahaan tambang di wilayah tersebut menghentikan operasionalnya. Akibatnya, ribuan orang terancam kehilangan pekerjaan.
Hal senada disampaikan Asep, salah satu pekerja tambang yang kini menganggur akibat tidak adanya aktivitas tambang.
BACA JUGA:Wagub Jabar Ingatkan Kontraktor Tidak Beli Material Hasil Tambang Ilegal
“Saya juga bingung mau kerja apalagi. Selama ini tahunya cuma kerja di tambang kapur. Harapannya ya bisa segera dibuka lagi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: