Jabar Targetkan Realisasi Investasi Rp188 Triliun

Jabar Targetkan Realisasi Investasi Rp188 Triliun

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi sambutan pada acara Forum Investasi Jawa Barat dengan tema "Jawa Barat JUARA Investasi" di Trans Convention Center, Kota Bandung, Selasa (28/2/2023)--

BACA JUGA:Menyusuri Bukit 'Intan' di Jangkat Merangin, Kawasan Penghasil Biji Kopi Robusta

Kang Emil menyebut sudah membuat zonasi industri sesuai dengan kondisi daerah. 

"Daripada pindah ke provinsi lain kita akan atur supaya tetap di Jabar, tapi pindah kota/kabupaten saja. Kita masih ada daerah yang rentang upahnya Rp2 juta-an, tapi kalau yang high tech itu di rentang upah Rp5 juta-an. Ini untuk mengejar target Rp188 triliun," jelas Kang Emil. 

Adapun keunggulan berinvestasi di Jabar yang jadi pertimbangan investor, yaitu infrastruktur lengkap, sumber daya manusia yang produktif serta kemudahan perizinan. 

BACA JUGA:Banjir di Bekasi Makan Korban, Satu Anak Hanyut Saat Berenang di Kali Cakung

"Sekarang saja ada 9 ruas jalan tol di Jabar yang sedang dibangun," ucap Kang Emil. 

Keunggulan inipun menjadikan realisasi investasi di Jabar selalu tertinggi di Indonesia dan meningkat setiap tahunnya. 

Tahun 2018 tercatat investasi ke Jabar mencapai Rp116,96 triliun, tahun 2019 Rp137,49 triliun, tahun 2020 Rp120,43 triliun, tahun 2021 Rp136,13 triliun, dan tahun 2022 Rp174,6 triliun. 

Capaian investasi inipun selalu melebihi target renstra dan target dari Badan Koordinasi Penanaman Modal. 

Kang Emil mengatakan, persentase antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ke Jabar kini sudah hampir seimbang walaupun masih didominasi oleh investor asing. 

BACA JUGA:Sidang Kasus Penyerobotan Tanah di Jatibening Libatkan ASN, Dimulai

"Investasi asing dan dalam negeri sudah hampir sama, yaitu 54 persen dan 46 persen, jadi sudah seimbang. Kalau dulu investor dalam negeri hanya 20 persen," ujarnya. 

Lima negara investor terbesar ke Jabar pada tahun 2022, yaitu Tiongkok Rp26,44 triliun, Jepang Rp21,60 triliun, Singapura Rp13,29 triliun, Korea Selatan Rp9,80 triliun, dan Belanda Rp7,02 triliun. 

Kang Emil menuturkan pula, saat ini kondisi ekonomi Jabar sedang dalam keadaan baik, di antaranya terlihat dari peningkatan pada sektor UMKM dan persiapan pembangunan infrastruktur di kawasan utara dan selatan Jabar dengan nilai proyek lebih dari Rp300 triliun. 

"Performa ekonomi Jabar sedang baik. Selain UMKM yang terus meningkat, ada 196 proyek sedang dikerjakan dengan nilai lebih dari Rp300 triliun dari pemerintah pusat untuk menguatkan Rebana dan penyetaraan Jabar selatan," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: