Pemkot Bekasi Segera Terbitkan Surat Peringatan ke-3 Revitalisasi Pasar Kranji

Pemkot Bekasi Segera Terbitkan Surat Peringatan ke-3 Revitalisasi Pasar Kranji

kondisi tanah timbunan di areal utama untuk pembangunan gedung dalam revitalisasi pasar kranji, mulai ditumbuhi rumput liar. Sementara kejelasan revitalisasi sampai sekarang masih miteri alias belum ada kejelasan kapan dimulai, Rabu (11/1/2023)-foto Amin -

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) memastikan surat peringatan ketiga (SP-3) kepada pihak pertama dalam revitalisasi Pasar Kranji Baru di Bekasi Barat diterbitkan dalam minggu ini. 
 
SP-3 tersebut terkait pelaksanaan revitalisasi Pasar Kranji Baru. Penerbitan dilakukan setelah tim Pemkot Bekasi melakukan konsultasi ke Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Barat. 
 
"Setelah pulang dari Bandung SP-3 terkait revitalisasi Pasar Kranji Baru akan diterbitkan. Paling lambat minggu ini," ungkap Lintong Plt Kepala Disprindag Kota Bekasi kepada KBE dua hari lalu. 
 
Dikatakan bahwa Pemkot Bekasi dalam penyelesaian revitalisasi Pasar Kranji telah berulanf kali konsultasi ke BPKP Bandung. Pertama pihak BPKP meminta verifikasi pedagang yang sudah ditarik uangnya oleh PT ABB selaku pihak pertama. 
 
Menurutnya saat pertama konsultasi ke BPKP terkiat revitalisasi Pasar Kranji, tim telah diminta data verifikasinya. Minggu ini jelasnya tim akan kembali ke BPKP di Jabar untuk memberikan data terkait revitalisasi kemudian  BPKP akan menurunkan tim di Pasar Kranji. 
 
"Nanti tim akan turun lagi ke Pasar Kranji untuk melakukan Audit investigasi terkait data yang diberikan. Investigasi tidak hanya pihak pertama yang ditunjuk tapi termasuk pemerintah akan di Audit Terkait revitalisasi Pasar Kranji," tegas Lintong.
 
Dikonfirmasi kemungkinan pemutusan kerja sama revitalisasi Pasar Kranji dengan pihak pertama yang ditunjuk dalam hal ini PT ABB. Lintong menolak berspekulasi, dengan hanya menyampaikan terkait pemutusan PT ABB tunggu hasil dari BPKP. 
 
"Saya sementara ini hanya bisa memastikan bahwa Minggu ini kami akan memberikan teguran ketiga setelah pulang konsultasi dari BPKP, terkait pemutusan kerja sama dengan PT ABB setelah ada hasil dari BPKP, "tegasnya hanya bisa memberi progres terkait mangkrak nya pelaksanaan revitalisasi Pasar Kranji baru sebatas teguran ketiga dulu. 
 
Lebih lanjut disampaikan bahwa BPKP akan menghitung secara keseluruhan terkait kerugian negara. Hal itu terkait kenapa revitalisasi tak jalan selama tiga tahun makan itu juga akan diaudit BPKP. 
 
"BPKP Jabar akan menelaah secara menyeluruh kenapa revitalisasi Pasar Kranji tak jalan  sudah lebih dari dua tahun. Setelah itu baru keluar surat rekomendasi," tandanya. 
 
 
Dalam kesempatan itu Lintong juga tegas menyampaikan bahwa keinginannya terkait persoalan yang terjadi dalam revitalisasi Pasar Kranji bisa segera tuntas. Bahkan dia memasang target pertengahan Februari selesai.
 
"Pertanyaan sederhana kenapa hampir tiga tahun ini revitalisasi Pasar Kranji tidak terlaksana. Pemerintah dalam hal ini sebagai penengahan memberi perlindungan kepada semua pihak baik pedagang atau investor, " pungkas Lintong. 
 
Sementara itu Tokoh Pedagang Pasar Kranji Sri Mulyono, kembali meminta Pemkot Bekasi segera mengambil langkah tegas terkait revitalisasi. Sehingga pedagang tidak dijadikan korban atas mangkraknya revitalisasi.
 
"Pemkot Bekasi harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi terkait Revitalisasi Pasar Kranji Baru. Pasar family di Medan Satria gedung utama sudah ditempati oleh para pedagang, Pasar Jatiasih sudah selesai pembangunannya tinggal relokasi para pedagang nya. pasar Bandargebang sudah 80% kurang lebihnya pembangunan berjalan, sedangkan Pasar Kranji Baru sampai saat ini belum ada gerakan," tegas Sri Mulyono. 
 
Dikatakan bahwa pedagang sudah lelah berharap hingga dan menjenuhkan. Tapi sampai hari ini belum ada titik terang masih gelap kapan Revitalisasi segera dimulai.
 
Para pedagang imbuhnya sebagian sudah merintih kesakitan karena usaha jauh menurun, dan satu demi satu tumbang berjatuhan hancur usahanya karena kehabisan modal.
 
"Apakah ini akan dibiarkan oleh Pemkot Bekasi," tanya Sri Mulyono mengatakan ingat bahwa selama ini pedagang tradisional adalah penyangga perekonomian negara.
 
Seluruh pedagang mengharapkan Pasar Kranji Baru segera dimulai pembangunan. Jika itu terjadi tanpa di tagih pun pedagang akan membayar kewajibannya.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: