Lego Jangkar MV Indian Partnership Diklaim Tak Rusak Ekosistem Laut Raja Ampat

Lego Jangkar MV Indian Partnership Diklaim Tak Rusak Ekosistem Laut Raja Ampat

Lego Jangkar MV Indian Partnership di Perairan Misool Timur, Raja Ampat, Papua Barat--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID, JAKARTA–  Aktivitas MV Indian Partnership yang berlabuh dengan menggunakan jangkar di laut (lego jangkar) sekitar perairan Misool Timur, beberapa waktu lalu dipastikan tidak berdampak pada ekosistem pesisir dan laut Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.

Hal itu berdasarkan hasil pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) yang telah dilakukan oleh tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Dinas P2KP Provinsi Papua Barat Daya memastikan

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, KKP,  Victor Gustaaf Manoppo dalam keterangannya di Jakarta  untuk menjawab kekhawatiran yang beredar di masyarakat mengenai kemungkinan terjadinya dampak terhadap ekosistem pesisir dan laut sekitar Papua Barat.

BACA JUGA:Langgar Pemanfaatan Ruang Laut, KKP Berhentikan Proyek Reklamasi Galangan Kapal di Batam

“Hasil pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) yang telah dilakukan oleh tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Dinas P2KP Provinsi Papua Barat Daya telah disampaikan untuk menjawab kekhawatiran yang beredar di masyarakat mengenai kemungkinan terjadinya dampak terhadap ekosistem pesisir dan laut serta dampak lingkungan lainnya akibat aktivitas darurat lego jangkar yang dilakukan oleh kapal MV Indian Partnership sekitar akhir bulan lalu,” ujar Victor.

Victor, Kepala LPSPL Sorong, Santoso Budi Widiarto juga menjelaskan berdasarkan penandaan GPS yang dilakukan oleh tim gabungan terhadap lokasi kejadian diketahui bahwa aktivitas lego jangkar yang dilakukan oleh kapal MV Indian Partnership berada pada titik koordinat 130° 32' 19,428" BT dan 1° 50' 34,796" LS.

BACA JUGA:KKP Pastikan Kebijakan PIT Istimewakan Nelayan Kecil

“Lokasi ini menurut dokumen perencanaan ruang laut masuk ke dalam Zona Lain Area IV Kepulauan Misool, Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat Provinsi Papua Barat Daya yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) No. 13 Tahun 2021 untuk mendukung target perluasan kawasan konservasi perairan yang dicanangkan oleh pemerintah,” jelas Santoso.

Lebih lanjut Santoso menerangkan tim gabungan bersama dengan KRI Bawal 875 juga memberikan pemahaman penyebab kondisi darurat lego jangkar MV Indian Partnership serta regulasi nasional dan internasional kepada masyarakat adat yang memiliki pertuanan di sekitar lokasi kejadian di Perairan Misool Timur.

BACA JUGA:Kolaborasi Budaya Jawa Barat dan Australia dalam Konser Jabar X Melbourne Symphony Orchestra

Diharapkan, informasi yang diterima dengan baik oleh Kepala Adat dapat disampaikan pula kepada anggota masyarakat lainnya sehingga tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat tercipta situasi yang kondusif dan aman.

Sebelumnya, diperoleh informasi dari masyarakat tentang ditemukannya aktivitas darurat lego jangkar kapal MV Indian Partnership di sekitar Perairan Misool Timur, Kab. Raja Ampat.

BACA JUGA:285 Tenaga Kesehatan PPPK Kota Bekasi Dilantik, Ini Pesan Penting Plt Wali Kota

Meski belum diketahui sejak kapan kapal melakukan lego jangkar di lokasi tersebut namun berdasarkan keterangan yang diperoleh, kapal pertama kali terlihat oleh masyarakat pada akhir April lalu. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada Polairud Kab. Raja Ampat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: