Luncurkan Pengawasan Media Digital Pasagi, Kang Emil Dorong Lembaga Penyiaran di Jabar Adaptif

Luncurkan Pengawasan Media Digital Pasagi, Kang Emil Dorong Lembaga Penyiaran di Jabar Adaptif

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri peringatan Hari Penyiaran Daerah (Harsiarda) 2023 di Trans Studio Bandung, Selasa (6/6/2023).--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong seluruh lembaga penyiaran di Jabar beradaptasi terhadap disrupsi digital dalam menyiarkan informasi. 

"Masifnya era digital saat ini harus dijadikan tantangan oleh lembaga penyiaran agar tetap bisa menjaga eksistensi,"ungkapnya saat peluncuran pengawasan Passagi pada  peringatan Hari Penyiaran Daerah 2023 di Trans Studio Bandung, Selasa (6/6/2023) malam. 

Pasagi sangat dibutuhkan karena ada ribuan konten di media sosial yang dikonsumsi masyarakat yang luput dari pengawasan negara. 

Hal tersebut dikarenakan belum adanya regulasi yang menyentuh kepada konten-konten di media sosial atau platform digital yang sifatnya pribadi. 

BACA JUGA:Sudah 112 Kejadian Karhutla, Ini Tujuh Wilayah Jadi Perhatian Serius BNPB hingga Tetapkan Status Siaga

Ditemui usai menghadiri peringatan Hari Penyiaran Daerah (Harsiarda) 2023, Ridwan Kamil ingin lembaga penyiaran selain menyebarkan informasi melalui stasiun televisi dan radio, juga harus memanfaatkan platform seperti Youtube maupun media sosial lainnya dengan konten menarik.

Hal itu agar lebih mudah diakses oleh masyarakat melalui telepon pintar. 

"Tantangan lembaga penyiaran agar mempunyai eksistensi, juga di media sosial misalkan Youtube agar mudah dijangkau warga tak hanya dengan cara konvensional," ujar Ridwan Kamil di Trans Studio Bandung, Selasa (6/6/2023) malam. 

BACA JUGA:Akselerasi Layanan Kesehatan di MPP Digital Terus Dikebut

Kang Emil, sapaan akrabnya menuturkan, Jabar memiliki keunikan tersendiri dalam dunia penyiaran. Meski di era disrupsi digital, jumlah lembaga penyiaran di Jabar relatif banyak, yaitu 437 lembaga. 

"Jabar agak unik di era disrupsi digital, jumlah lembaga penyiarannya sangat banyak, yakni 437," tuturnya. 

Artinya, lanjut Kang Emil, lembaga penyiaran di Jabar masih tetap bisa konsisten memberikan informasi kepada masyarakat di tengah gempuran media sosial. 

BACA JUGA:Incar Potensi PAD Parkir Kabupaten Bekasi 15 Miliar, Konsep Inovasi Kerjasama Swasta Diusulkan ke Pj Bupati

"Pesan saya selalu kita berkehidupan dengan banyak tantangan, salah satunya disrupsi digital selain ada sisi gelapnya, juga banyak positifnya. Jadi harus kita seimbangkan," kata Kang Emil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: