Tragis, Warga Bekasi Meninggal Usai Dirawat oleh pemilik Klinik Ilegal di Bantargebang

Sebelumnya orang tua almarhumah Siti Fatimah (26) mengisahkan bahwa putrinya saat itu mengeluhkan sesak nafas dan merasakan lemas pada badannya. 

BACA JUGA:Pemegang KIS BPJS Berkesempatan Terima Bansos Dana Gratis Capai Rp10 Juta, Tapi ada Syaratnya!

Karena melihat kondisi putrinya mengeluh sakit sesak nafas, Mudih orang tua kandung almarhumah berinisiatif menghubungi Maulana (32) yang diketahui olehnya berprofesi sebagai dokter.

"Iya anak saya awalnya kan ngeluh sakit sesak nafas sama lemes, terus saya telpon dokter maulana," ujar Mudih kepada awak media saat ditemui dirumahnya, pada Senin (22/12/2022).

BACA JUGA:Nashet Mbah Moen dalam Membangun Rumah Tangga

Saat dalam penanganan Maulana, kata Mudih, putrinya itu sempat diberi cairan infus, dan diambil sempel darahnya. 

Namun setelah hampir 24 jam dirawat di rumah dalam pengawasan Maulana pemilik klinik di Sumurbatu, putinya menghembuskan nafas terakhir.

BACA JUGA:Sambut Libur Nataru, Bupati Pandeglang Ingatkan Potensi Cuaca

"Itu kerasa dia (almarhumah-ed) kan ngeluh sakit itu hari Rabu, hari Kamis itu di infus, Jumat siang meninggal," Kenang Mudih mengatakan kejadian itu pada November 2022.

Namun diakuinya dengan kejadian yang menimpa putrinya Mudih mengakui hanya pasrah dengan bahwa kejadian itu sudah takdir. Mudih mengakui ikhlas jika kejadian meninggal putrinya sudah kehendak Allah SWT. 

BACA JUGA:Meresahkan, Ormas Jarum Minta Galian Tanah Diduga Tak Berizin di Rangkasbitung Ditutup

Terpisah salah satu warga yang ikut memandikan jenazah almarhumah Siti Fatimah, mengaku melihat kondisi kulit korban berwarna kuning, dan bagian perut sedikit membesar.

Dirinya pun merasa heran, mengapa almarhumah tidak dirujuk ke rumah sakit oleh Maulana, padahal kondisi Siti sudah semakin menurun. 

"Ada bekas infusan, kelihatan warna kuning terus sama perutnya besar," ucapnya.

BACA JUGA:5 Amalan Penyejuk Hati dan Doa Langsung Makbul

Sumber: