Bahasa Betawi Bekasi Didorong Jadi Muatan Lokal, Gantikan Bahasa Sunda

Bahasa Betawi Bekasi Didorong Jadi Muatan Lokal, Gantikan Bahasa Sunda

Dedi Gumelar atau Mi'ing saat hadir di acara Lebaran Betawi Bekasi di Pondok Melati, Kota Bekasi pada 22 Juli 2023--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Bahasa Sunda selama ini jadi muatan lokal di Kota Bekasi. Sehingga terkadang muatan lokal itu jadi momok bagi peserta didik dan orang tua ketika ada 'PR' karena mayoritas mereka tidak mengerti sama sekali.

Pelajaran Bahasa Sunda di Kota Bekasi bagi kebanyakan lebih sulit dari matematika. Bahkan itu juga dirasakan oleh warga asli Bekasi sendiri karena mayoritas mereka menggunakan bahasa Betawi 'ora'.

Keluhan mengenai muatan lokasl Bahasa Sunda tidak saja terjadi di Bekasi, tetapi juga di kota-kota penyangga ibu kota yang lain, seperti Kota Bekasi dan kabupaten Bekasi.

"Saya kira kalo bicara budaya jangan terlalu terbatas oleh adminsitratif. Di Jakarta Betawi juga, di Bekasi juga Betawi, apakah Kota Bekasi harus masuk, Jakarta kan tidak,"ungkap Dedi Gumelar, saat menghadiri Lebaran Betawi di Pondok Melati, Kota Bekasi Sabtu 22 Juli 2023.

BACA JUGA:Hadiri Lebaran Betawi 2023, Tri Adhianto Ingatkan Raihan Bekasi sebagai Kota Toleran BACA JUGA:Hadiri Lebaran Betawi 2023, Tri Adhianto Ingatkan Raihan Bekasi sebagai Kota Toleran

Untuk itu Mi'ing sapaan akrab aktor senior ini, sangat mendukung bahasa Betawi Bekasi jadi muatan lokal menggantikan bahasa Sunda yang selama ini diterapkan di sekolah. Sehingga tidak terpaku pada administrasi. Tradisi masyarakat berpijak pada Betawi, kurikilum muatan lokal itu sebaiknya tidak terbatas pada wilayah administratif.

"Misalkan Jabar identiknya Sunda, tapi tidak semuanya Bahasa Sunda. Seperti di Cirebon, Indramayu, Bekasi dan Depok berbeda. Kurikulum muatan lokal lebih baik pada bahasa pengantar mereka atau kultur daerah,"tegasnya.

BACA JUGA:Lebaran Betawi Pondok Melati 2023 Mengenalkan Istilah Ngejotin Tradisi Leluhur yang Mulai Ditinggalkan

Menurutnya khazanah kulture Jabar ini jangan dipaksakan hanya sebatas administrasi. Bekasi ini jelasnya jadi salah satu kawasan metropolis dengan urbanisasi sudah 70 persen. Penduduk asli betawi 30 persen.

Pembuat kebijakan dalam ini pemerintah provinsi Jawa Barat atau Kemendikbudrestik, mencoba meredevisi tentang muatan lokal. Sehinga anak betawi yang biasa ngomong lu, gue jangan dipaksa bahasa Sunda.

BACA JUGA:Camat Cikarang Selatan Lantik dan Kukuhkan Forcisel

"Pendekatan lebih kepada keseharian tradisi dia, itu lah budaya. Jadi jangan dibatasi dengan batas lingkup administratif atau geografis. Contoh sederhana orang Cirebon dipaksa belajar bahasa sunda, tentu mereka bingung. Saya hanya ingin sampaikan bahwa kebijakan itu harus berkeadilan bukan pemerataan,"papar Mi'ing.

Baginya budaya akan tumbuh jika sesuai dengan kulturnya. Baru bicara kesenian, Kota Bekasi ini untuk kesenian  main lenong, tanjidur, topeng. Sama dengan Jakarta tradisi mereka adalah Betawi.

BACA JUGA:Keren, Film Berbahasa Sunda

"Kalau tinggal di Bandung atau Garut mungkin tidak akan seberat di Kota Bekasi, ketika mengajari bahasa Sunda. Pasalnya, memang di kota tersebut percakapan sehari-hari penduduknya menggunakan bahasa Sunda,"katanya.

Budayawan Kota Bekasi Ki Maja, menyebutkan bahwa bahasa suatu wilayah itu merupakan bagian dari budaya. Jika bijaksana harusnya tidak memaksa dengan menggunakan bahasa daerah setempat seperti Bekasi.

BACA JUGA:Yuk Simak!, Ini 7 Fakta Menarik Bahasa Sunda, Salah Satu Bahasa Tertua di Indonesia

"Saya mendukung Bahasa Betawi jadi muatan lokal di Kota Bekasi. Karena pesannya lebih sampai, jangan terpaku pada administrasi, tapi yang diajarkan bingung alias tidak sampai,"ujarnya mengatakan Bekasi budayanya sama dengan Depok, Jakarta, Tangerang.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: