Pj Gubernur Jabar, Dorong TPPAS Lulut Nambo Beroperasi Akhir Tahun 2023

Pj Gubernur Jabar, Dorong TPPAS Lulut Nambo Beroperasi Akhir Tahun 2023

Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mendorong Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo dapat beroperasi pada akhir tahun 2023.--

TPPAS Lulut Nambo Didorong Beroperasi Akhir Tahun 2023

 

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID -- Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mendorong Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo dapat beroperasi pada akhir tahun 2023.

Saat ini progres pembangunan tahap satu TPPAS Lulut Nambo yang berada di Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor itu sudah mencapai 87 persen.

"Saya mendorong untuk segera dioperasikan. Tahap satu ini progresnya sudah 87 persen, saya minta target sebelum akhir tahun sudah beroperasi," ujar Bey selepas meninjau TPPAS Lulut Nambo, Selasa (19/9/2023).

BACA JUGA:Perluasan TPAS Burangkeng Mentok 2,2 Hektare

Pada tahap satu ini, TPPAS Lulut Nambo hanya mampu mengolah sampah sebanyak 50 ton per hari. Namun demikian, Bey optimistis kapasitasnya bisa meningkat walaupun dengan luas lahan yang sama. Hal ini seiring dengan masuknya investor baru dan inovasi yang sedang dikembangkan.

"Tahap awal 50 ton per hari dulu. Nanti setelah ada investor baru dan inovasi mudah-mudahan bisa dinaikan kapasitasnya dengan luas yang sama," kata Bey.

BACA JUGA:Kehidupan di Balik TPAS Jalupang (1): Kepala Manusia, HP hingga Uang Jutaan Rupiah

Setelah TPPAS Lulut Nambo tahap satu ini beroperasi, daerah yang pertama kali akan diangkut sampahnya adalah Kota Depok. Selain Depok, tiga daerah lain yang akan membuang sampah ke TPPAS yang punya daya tampung total 1.800-2.300 ton per hari itu adalah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Tangerang Selatan.

"Setelah beroperasi (tahap satu) sampah dari Kota Depok dulu yang akan diambil sesuai PKS-nya," ucap Bey.

BACA JUGA:Waduh Sehari, Sampah Seberat 5 Kapal Garuda Tak Terangkut ke TPAS Jalupang Piala Adipura Masih Jauh Tiba Di Ka

Total luas lahan TPPAS Lulut Nambo yakni 55 hektare. Hasil pengolahan sampahnya berupa Refuse Derived Fuel (RDF). Prosesnya antara lain, sampah masuk dan ditimbang kemudian dipisah sesuai jenisnya. 

Setelah dimasukan ke dalam mesin pencacah sampah akan masuk proses biologis yaitu pengeringan selama beberapa waktu lamanya. Setelah kering sampah dipisahkan menjadi tiga bagian yaitu kompos, sampah sisa yang tidak bisa dimanfaatkan, dan sampah material RDF yang siap diambil oleh PT Indocement.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: