Cium Titipan Jalur Domisili SMAN 3 Cikarang Utara, Dekat Sekolah, Tapi Gagal Masuk

Cium Titipan Jalur Domisili SMAN 3 Cikarang Utara, Dekat Sekolah, Tapi Gagal Masuk

Jalur Domisili SPMB SMAN 3 Cikarang Utara terendus banyak titipan --

“Kalau harus nyekolahin jauh, itu anak saya harus nyebrang jalan besar, jalan kereta. Bahaya, Pak. Kalau swasta, jujur saja, kami nggak mampu. Mahal,” katanya.

Ia juga bahkan mengaku mencium adanya indikasi “titipan” dalam proses penerimaan. “Ada yang bisikin katanya, kalau mau dibantu, siapin nominal. Katanya ‘insya Allah dibantu.’ Ini kan aneh. Apalagi banyak warga asli Waluya juga nggak keterima,” ujarnya.

Niken juga mempertanyakan keadilan sistem SPMB saat ini, di mana anak sulungnya dulu bisa diterima di sekolah yang sama melalui jalur zonasi, namun anak keduanya kini ditolak.

“Anak pertama dulu diterima. Sekarang anak kedua, padahal rumah masih di situ juga, malah nggak dapat. Katanya sistemnya online, tapi kenapa malah jadi makin susah?” katanya.

Ia meminta kepada Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi, dan pemerintah untuk meninjau ulang pelaksanaan sistem penerimaan siswa yang saat ini justru menyulitkan masyarakat kecil.

“Tolonglah, Pak Gubernur. Jangan hanya melarang anak naik motor, tapi sekolah dekat tidak bisa masuk. Yang dekat saja dulu diutamakan. Masa sekolah dekat dilewati, dilempar ke sekolah yang lebih jauh?” tandasnya. (Iky)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: